Trump Ancam Sanksi Berat Rusia Jika NATO Setop Impor Minyak

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Sep 2025, 09:45
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Presiden AS Donald Trump. Presiden AS Donald Trump. (ANTARA)

Ntvnews.id, Washington D.C - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan kesiapannya untuk menjatuhkan sanksi besar terhadap Rusia, dengan syarat seluruh anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sepakat berhenti membeli minyak dari Moskow serta mengambil langkah yang sama.

Dalam unggahan di platform Truth Social, Trump menulis: “SURAT YANG DIKIRIM OLEH PRESIDEN DONALD J. TRUMP KEPADA SEMUA NEGARA NATO DAN DUNIA.”

“Saya siap untuk menjatuhkan sanksi berat terhadap Rusia ketika semua negara NATO telah setuju, dan mulai untuk melakukan hal yang sama, dan ketika semua negara NATO BERHENTI MEMBELI MINYAK DARI RUSIA,” tulisnya.

Trump menilai komitmen NATO dalam menghadapi Moskow "jauh di bawah 100 persen," dan menyebut pembelian minyak Rusia yang masih dilakukan oleh "beberapa pihak" sebagai sesuatu yang "mengejutkan."

Baca Juga: Trump Anugerahkan Medali Kebebasan Anumerta untuk Charlie Kirk

Ia juga mengusulkan agar NATO secara kolektif mengenakan tarif 50–100 persen terhadap China, dengan alasan negara tersebut "memiliki kendali yang kuat, dan bahkan cengkeraman, atas Rusia, dan tarif yang kuat ini akan mematahkan cengkeraman itu."

Lebih lanjut, Trump menegaskan: "Ini bukan PERANG TRUMP (ini tidak akan pernah dimulai jika saya Presiden!), ini PERANG Biden dan Zelenskyy. Saya di sini hanya untuk membantu menghentikannya, dan menyelamatkan ribuan warga Rusia dan Ukraina."

Baca Juga: Trump Klaim Israel Setuju Gencatan Senjata, Hamas Diberi Ultimatum

Sebelumnya, Trump telah memperingatkan ancaman sanksi sekunder bagi negara-negara yang tetap membeli minyak Rusia jika tidak ada perkembangan dalam menghentikan perang Ukraina yang berlangsung sejak 2022.

Ia juga memberlakukan tarif tambahan 25 persen terhadap sejumlah barang dari India, dengan dalih negara tersebut terus melanjutkan impor minyak dari Rusia.

Sementara itu, negara-negara G7 dan Uni Eropa telah memangkas hubungan dagang serta menetapkan batas harga untuk minyak Rusia. Sebagai respons, Rusia meningkatkan ekspor ke negara-negara seperti China dan India. Uni Eropa sendiri berkomitmen mengakhiri seluruh impor bahan bakar fosil Rusia pada 2028.

x|close