Ntvnews.id, Beijing - China Eastern Airlines bersiap meluncurkan penerbangan terpanjang di dunia, yang akan menghubungkan Shanghai, Tiongkok, dengan Buenos Aires, Argentina, melalui transit di Auckland, Selandia Baru.
Dilansir dari Mirror, Senin, 15 September 2025, penerbangan ini dirancang menempuh waktu hingga 29 jam dengan jarak sekitar 12.200 mil atau 19.634 km. Rute tersebut dijadwalkan debut pada 4 Desember 2025 dengan frekuensi dua kali dalam sepekan.
Tiket penerbangan terpanjang di dunia ini sudah mulai dijual. Untuk rute dari Shanghai, harga tiket diperkirakan mulai dari 1.280 pound sterling atau sekitar Rp 26,6 juta. Sedangkan untuk perjalanan kembali, biayanya bisa mencapai lebih dari 1.400 pound sterling atau Rp 31,1 juta, dengan durasi yang sama yakni hingga 29 jam.
Untuk rincian perjalanan, penerbangan dari Shanghai ke Buenos Aires akan menempuh waktu kurang dari 26 jam, termasuk singgah 2,5 jam di Auckland. Meski ada transit, penerbangan ini tetap digolongkan sebagai direct flight karena penumpang tidak perlu berganti pesawat.
Baca Juga: Penerbangan Tertunda akibat Penumpang Mabuk Bikin Gaduh Kabin
China Eastern berencana mengoperasikan rute ini menggunakan Boeing 777-300ER, pesawat jarak jauh yang dirancang untuk penerbangan ultra-long haul.
Rute baru tersebut diharapkan memperkuat hubungan diplomatik dan komersial antara Tiongkok dan Amerika Selatan. Selain itu, jalur ini disebut menjadi alternatif yang menghindari Eropa dan Amerika Serikat, dengan lebih sedikit pemberhentian sehingga mempermudah perjalanan penumpang.
Penerbangan baru ini diklaim mengungguli rekor saat ini, yakni rute Beijing–Sao Paulo yang dioperasikan oleh China Airlines dengan waktu tempuh sekitar 23 jam.