Ntvnews.id, Jakarta - Beberapa negara di Asia mengalami penurunan populasi karena rendahnya angka kelahiran, yang disebabkan oleh fenomena resesi seks. Fenomena ini mencakup penundaan pernikahan dan memiliki anak.
Beberapa negara bahkan telah menganggap hal ini sebagai kondisi darurat nasional yang memerlukan penanganan mendesak.
Dilansir dari The Guardian, Jumat, 5 Juli 2024, resesi seks menjadi ancaman serius terhadap populasi di negara-negara Asia, terutama di Asia Timur.
Hal ini terjadi karena masyarakat di Asia Timur mengalami proses penuaan yang cepat hanya dalam beberapa dekade setelah mengalami industrialisasi yang pesat.
Ilustrasi pernikahan (Pixabay)
Meskipun banyak negara di Eropa juga menghadapi populasi yang menua, dampak perubahan tersebut dapat diatasi dengan imigrasi, yang tidak secepat di Asia.
Para ahli memperkirakan bahwa pergeseran demografi global akibat resesi seks, khususnya di Asia, dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tuntutan kerja yang tinggi, stagnasi upah, kenaikan biaya hidup, perubahan persepsi terhadap pernikahan, kesetaraan gender, dan tingkat kepuasan hidup yang menurun di kalangan generasi muda.
Baca Juga: Resesi Seks Terjadi di Negara Tetangga RI, Banyak yang Pilih Adopsi Kucing