Polres Garut Selidiki Dugaan Keracunan Massal Siswa di Kadungora

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Sep 2025, 17:39
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Sejumlah pasien diduga keracunan makanan menjalani perawatan medis di Puskesmas Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (17/9/2025). Sejumlah pasien diduga keracunan makanan menjalani perawatan medis di Puskesmas Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (17/9/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Kepolisian Resor (Polres) Garut tengah melakukan penyelidikan terkait kasus keracunan massal yang dialami para siswa di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Penelusuran dilakukan untuk memastikan apakah insiden tersebut berkaitan dengan konsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau ada penyebab lain.

"Kami melanjutkan penyelidikan lebih mendalam untuk mengetahui faktor penyebab, termasuk kemungkinan uji sampel makanan oleh pihak berwenang," kata Kepala Seksi Humas Polres Garut, Ipda Susilo Adi, di Garut, Kamis.

Baca Juga: 251 Siswa di Banggai Kepulauan Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBG

Susilo menjelaskan, begitu mendapat laporan adanya siswa yang mengalami gejala keracunan, polisi langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengamanan sekaligus memastikan seluruh korban memperoleh perawatan medis.

Berdasarkan laporan sementara pada Rabu, 17 September 2025 malam, tercatat 194 siswa terdampak. Dari jumlah itu, 177 siswa mengalami gejala ringan, sedangkan 19 lainnya harus mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Kadungora.

Baca Juga: 115 Warga Garut Alami Keracunan Usai Santap Hidangan Acara Akikah

"Kami juga melakukan pengumpulan bahan keterangan untuk memastikan ada atau tidaknya penambahan korban," ujarnya.

Ia menambahkan, para siswa mengeluhkan gejala seperti pusing, mual, dan muntah-muntah usai menyantap makanan yang disajikan di sekolah pada Selasa, 16 September 2025. Kondisi kesehatan mereka berlanjut hingga keesokan harinya hingga akhirnya mendapat perawatan medis.

Menurut Susilo, pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini dengan menghimpun keterangan dari sejumlah pihak. Selain itu, sampel makanan juga sedang diuji di laboratorium bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Garut.

"Langkah investigasi akan berlanjut," katanya.

Adapun data terkini, korban yang masih dirawat meliputi 12 siswa MA Maarif Cilageni, tiga siswa SMP Siti Aisyah, satu siswa SMA Siti Aisyah, serta tiga siswa SDN 2 Mandalasari. Sementara itu, siswa lainnya menjalani rawat jalan.

"Saat ini korban masih dalam penanganan tenaga medis," tutur Susilo Adi.

(Sumber: Antara)

 

x|close