Ilustrasi bullying. (Freepik)
Ntvnews.id, Jakarta - Pihak kepolisian akhirnya menetapkan lima tersangka dalam kasus perundungan terhadap AAI (16), siswa kelas 10 SMKN 1 Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Dikutip dari infobekasi.co, Kapolsek Cikarang Barat, AKP Tri Baskoro Bintang Wijaya, menyebut keputusan itu diambil setelah penyidik memeriksa 12 saksi dari guru, siswa, hingga orang tua korban.
“Dari 12 saksi, lima orang sudah kami naikkan statusnya menjadi tersangka. Satu di antaranya dewasa, sementara empat lainnya adalah ABH (Anak Berhadapan dengan Hukum) yang merupakan siswa SMK tersebut,” kata Tri.
Tri menambahkan, kondisi korban masih lemah usai operasi karena rahangnya bergeser. “Korban masih kesulitan berbicara, sehingga pemeriksaan belum bisa dilakukan,” ujarnya.
Garis polisi masih terpasang di sekitar lokasi penemuan lima jenazah dalam satu liang di Kelurahan Paoman, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (4/9/2025). (ANTARA)
Kasus ini terus dikembangkan. Beberapa nama lain yang muncul dari keterangan saksi maupun tersangka dijadwalkan akan diperiksa.
Peristiwa bermula pada 2 September 2025. Saat itu korban berfoto dengan seorang siswi di sekolah, namun hal itu dianggap melanggar aturan tidak tertulis oleh kakak kelas.
“Korban sempat menjelaskan bahwa ia tidak mengetahui aturan itu. Namun, kakak kelas tetap menggiring korban ke lapangan sepak bola Irepo, Kampung Poncol, Desa Gandasari, Kecamatan Cikarang Barat,” kata Tri.
Di lokasi itu korban dianiaya secara bersama-sama, lalu para pelaku kembali ke sekolah. Korban sempat menyembunyikan kejadian tersebut dari keluarganya sebelum akhirnya melapor ke polisi pada 4 September 2025 bersama ayahnya.
Baca Juga: Bullying di SMKN 1 Cikarang, Siswa Sampai Patah Rahang
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
