Topan Matmo Hantam Guangxi, Ribuan Warga Mengungsi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Okt 2025, 11:47
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Gelombang ombak saat badai ragasa menghantam pantai di Hong Kong, China (23 September 2025). ANTARA/Xinhua/Chen Duo/aa. Gelombang ombak saat badai ragasa menghantam pantai di Hong Kong, China (23 September 2025). ANTARA/Xinhua/Chen Duo/aa. (Antara )

Ntvnews.id, Hongkong – Ribuan warga terpaksa mengungsi setelah Topan Matmo kembali menerjang Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China bagian selatan, pada Senin, 6 Oktober 2025. Demikian laporan dari Xinhua News yang dikelola pemerintah.

Topan Matmo membawa hembusan angin kencang disertai hujan deras saat melanda wilayah pesisir Guangxi untuk kedua kalinya pada pukul 01.10 Senin pagi (00.10 WIB). Dampaknya terasa di sejumlah kota, antara lain Beihai, Qinzhou, dan Fangchenggang.

Menurut data dari biro manajemen darurat setempat, hingga pukul 11.00 Senin pagi (10.00 WIB), badai tersebut telah memengaruhi sekitar 10.561 orang di Kota Beihai, dengan 10.003 orang di antaranya harus mengungsi dan 3.400 hektar area pertanian mengalami kerusakan.

Angin kencang dilaporkan menumbangkan lebih dari 4.000 pohon di Beihai, sehingga menutup sejumlah ruas jalan. Otoritas kota segera menurunkan petugas untuk membersihkan puing-puing dan memulihkan akses lalu lintas.

Baca Juga: Topan Bualoi Tewaskan Puluhan Korban Jiwa di Filipina dan Vietnam, Ribuan Orang Mengungsi

Kondisi serupa juga dilaporkan di Kota Qinzhou dan Fangchenggang, di mana banyak pohon dan papan reklame tumbang, sementara petugas tanggap darurat dikerahkan guna menyingkirkan puing serta mengatasi genangan air di beberapa titik.

Otoritas meteorologi regional menyebutkan bahwa Topan Matmo bergerak menuju wilayah timur laut Vietnam sekitar Senin siang, dan diperkirakan angin kencang serta hujan deras masih akan melanda sebagian Provinsi Guangxi dalam waktu dekat.

Sejumlah kota mulai memulihkan layanan publik. Kota Chongzuo dan Qinzhou telah mencabut pembatasan lalu lintas sementara dan memulihkan layanan kereta api secara bertahap. Di Beihai, proses pemulihan terus berlangsung dengan dukungan lebih dari 1.300 personel, 116 kendaraan darurat, dan 1.730 generator.

Sebagai respons atas bencana tersebut, Palang Merah China meluncurkan tanggap darurat pada Senin, 6 Oktober 2025 dengan mengirimkan 3.400 paket bantuan ke wilayah yang terdampak.

Sebelumnya, pada Minggu, 5 Oktober 2025, Topan Matmo pertama kali mendarat di Provinsi Guangdong sekitar pukul 14.50 waktu lokal (13.50 WIB), yang juga memaksa ribuan warga untuk dievakuasi.

(Sumber: Antara)

x|close