Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bertemu dengan Gubernur Jakarta, Pramono Anung di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 7 Oktober 2025.
Usai keduanya berdiskusi, Purbaya menyampaikan apresiasi terhadap Pramono yang tak banyak protes saat dilakukan pemangkasan anggaran DKI sebesar Rp15 triliun, semula Rp95,35 triliun kini turun jadi Rp79,09 triliun.
Baca Juga: Pramono Bertemu Menkeu Purbaya Bahas Pemangkasan Anggaran: Kami Ikuti dan Menyesuaikan
Purbaya pun bercanda di depan orang nomor satu di DKI tersebut, jika kemudian dana bisa dipotong lagi.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur yang tidak banyak protes ketika dana bagi hasilnya saya potong banyak, itu hampir Rp20 triliun. Kayaknya masih bisa dipotong lagi," ucap Purbaya sambil tertawa di Balai Kota DKI.
Pramono Anung dan Purbaya (NTVNews.id/ Adiansyah)
Sebelumnya, Pramono Anung menyampaikan bahwa akibat adanya pemangkasan ini Pemprov DKI bakal melakukan langkah efisiensi, difokuskan pada pos anggaran yang tidak mendesak, seperti perjalanan dinas, belanja konsumsi, serta pengeluaran lain yang bukan prioritas utama. Namun, program strategis yang menyentuh langsung masyarakat tetap dijaga.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Temui Pramono, Ini yang Dibahas
"Dan saya sudah memutuskan hal yang berkaitan dengan Kartu Jakarta Pintar, KJP, yang dibagi 707.513 siswa tidak boleh diotak-otik. Termasuk kemudian KJMU yang telah dibagikan untuk 16.979," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Senin, 6 Oktober 2025.
Ia juga menuturkan bakal melakukan efisiensi yang berkaitan dengan perjalanan dinas hingga anggaran belanja bukan prioritas.
"Yang jelas hal-hal efisiensi yang dilakukan yang berkaitan misalnya perjalanan dinas, kemudian anggaran-anggaran yang belanja yang bukan menjadi prioritas utama. Kemudian juga hal-hal yang berkaitan dengan makan, minum, dan sebagainya. Jadi memang efisiensi akan dilakukan juga di balai kota," tutup Pramono.