Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Singgih Januratmoko meminta pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menyiapkan tempat belajar darurat bagi santri Al Khoziny, setelah gedung asrama mereka ambruk, pada Senin, 29 September 2025.
Menurut Singgih, proses belajar mengajar tetap harus berjalan agar para santri tidak kehilangan semangat belajar. Tapi, pelaksanaannya harus di tempat yang aman dan layak.
"Pemerintah dan Kemenag bisa memfasilitasi sementara ruang belajar darurat, sambil menunggu proses pemulihan," ujar Singgih, Kamis, 9 Oktober 2025.
Baca Juga: Polda Jatim Periksa 17 Saksi Terkait Robohnya Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo
Ia menyampaikan keprihatinan atas musibah itu, serta mengapresiasi langkah tim gabungan dalam melakukan proses evakuasi para korban. Singgih mengatakan, usai proses evakuasi, pemerintah kini harus fokus pada langkah-langkah pemulihan dan evaluasi.
Menurutnya, Kemenag harus memberi pendampingan penuh kepada pesantren dan keluarga korban. Mulai dari aspek pendidikan, psikologis, terutama kesehatan.
"Setelah proses evakuasi selesai, langkah yang perlu dilakukan pemerintah dan Kemenag adalah memberikan pendampingan penuh kepada pihak pesantren dan keluarga korban, sekaligus memastikan kebutuhan dasar santri dapat terpenuhi, termasuk aspek pendidikan, psikologis, dan kesehatan," kata Singgih.
Baca Juga: Menteri PU Mulai Sisir Kondisi Bangunan 40 Ribu Ponpes di Indonesia
Ia menilai insiden ambruknya gedung ponpes Al Khoziny perlu menjadi momentum bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi total kondisi fisik dan kelayakan bangunan pondok pesantren di seluruh Indonesia.
Menurut Singgih, Kemenag dapat menggandeng Kementerian PUPR dan BNPB untuk melakukan audit teknis bangunan dan memastikan setiap lembaga pendidikan keagamaan memiliki standar keselamatan minimal.
"Pesantren adalah benteng moral bangsa. Karena itu, negara wajib hadir memastikan lingkungan belajar yang aman, layak, dan mendukung lahirnya generasi berilmu serta berakhlak," katanya.
Diketahui, 67 orang tewas dalam peristiwa ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny. Sementara 104 selamat dalam insiden itu. Dari jumlah korban meninggal, baru 34 yang berhasil teridentifikasi. Selain itu, ditemukan delapan bagian tubuh (body part).