Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Luar Negeri Suginono menegaskan bahwa keterlibatan Indonesia dalam proses perundingan perdamaian di Timur Tengah merupakan bentuk kepercayaan dunia internasional terhadap komitmen Indonesia dalam memperjuangkan perdamaian global. Hal ini disampaikan Suginono di Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa, 14 Oktober 2025 usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam menghadiri KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh Mesir.
"Saya kira tadi Pak Presiden sudah menyampaikan secara umum hasil kunjungan dari delegasi yang dia pimpin ke Sharm El Sheikh Egypt. Seperti kita ketahui kemarin ditandatangani yang disebut dengan Middle East Peace Deal yang isinya kurang lebih adalah menekankan betapa pentingnya perdamaian di kawasan tersebut, yang juga kemarin tanggal 9 Oktober itu sudah ada satu fase yang implementasinya dilaksanakan pada pagi hari saat penandatangan itu berlangsung," ujar Suginono.
Ia menyebut bahwa kesepakatan yang dicapai bukan hanya simbolik, melainkan sudah mulai dijalankan dengan langkah konkret.
Baca Juga: Soal Mic Bocor Obrolan Prabowo-Trump, Ini Tanggapan Menlu
"Kemarin tanggal 13 paginya sudah ada proses pengembalian tahanan dan sandera oleh kedua belah pihak. Jadi yang ingin saya tekankan pada sore hari ini adalah, dari awal negara-negara yang terlibat dalam proses perundingan ini melibatkan Indonesia, dan saya kira ini merupakan satu bentuk kepercayaan dan perhatian yang besar dari dunia internasional akan posisi dan peran Indonesia sebagai negara yang konsisten memperjuangkan perdamaian dunia karena itu merupakan amanah konstitusi kita," tegasnya.
Suginono juga menyoroti peran penting Presiden dalam forum-forum internasional, yang dinilainya selalu menunjukkan sikap inklusif dan solutif.
"Dan juga konsisten berjuang untuk kemerdekaan dan kedaulatan Palestina, dan figur Pak Presiden sendiri merupakan figur yang dalam pengamatan dan perhatian kami di setiap forum internasional merupakan figur yang selalu dianggap punya jalan dan solusi-solusi serta sikap-sikap yang menghormati semuanya, menghormati seluruh negara, dan juga merupakan figur yang selalu ingin menciptakan perdamaian dan mencari solusi-solusi terhadap permasalahan-permasalahan dan ketegangan-ketegangan yang ada," tambahnya.
Baca Juga: Pemerintah Akan Terapkan Standar Emisi Euro 4 untuk Kendaraan Tambang
Ia menutup pernyataannya dengan menegaskan pentingnya menindaklanjuti kesepakatan perdamaian dengan langkah nyata dan perencanaan yang matang.
"Jadi apa yang terjadi kemarin merupakan satu langkah yang cukup konkret, sangat konkret. Kita lihat nanti, karena setiap langkah itu akan ada pembahasan secara detail mengenai modalitasnya, kemudian hal-hal lain yang perlu diperhitungkan dan dipertimbangkan," ujar Menlu.