Ntvnews.id, Jakarta - Hari ini, 17 Oktober, Presiden Prabowo Subianto menjejak usia 74 tahun. Jejak yang jadi runutan cerita pengabdian demi pengabdian seorang anak bangsa untuk negaranya. Jejak hidup yang senantiasa membangkitkan kehidupan.
Satu konteks penting, bulan Oktober tahun ini juga menandai satu tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Banyak hal bisa kita lihat. Dari yang paling fundamental, seperti penegakan hukum berkeadilan hingga yang paling monumental: pembangunan sumber daya manusia berkelanjutan.
Dalam pemerintahan Presiden Prabowo, penegakan hukum berkeadilan adalah fundamental. Presiden Prabowo paham betul. Dan sebagai langkah awal, pemberantasan korupsi sampai ke akar jadi spiritnya. "Saya harus mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan kekayaan negara," kata Prabowo baru-baru ini.
Beberapa kasus besar, seperti korupsi di sektor pertambangan dan energi mulai disasar. Kata dan sikap yang menggambarkan visi pembangunan bangsa yang dimulai dari ketegasan menindak penyelewengan.
Selanjutnya, pembangunan manusia. Ya, visi pembangunan manusia di era Presiden Prabowo terlihat lebih monumental karena berorientasi pendekatan sistemik dan berkelanjutan.
Pembangunan masa depan bangsa ditempuh lewat program-program sederhana namun begitu kuat dalam tujuan: Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Sekolah Rakyat. Dua program tersebut dirancang untuk memberi manfaat langsung kepada masyarakat, terutama kelompok menengah ke bawah.
Lewat MBG dan Sekolah Rakyat, pemerintahan Presiden Prabowo berupaya menjamin pemenuhan gizi anak serta memperluas akses pendidikan dasar yang berkualitas. Hingga hari ini, setidaknya, belum ada program fundamental dengan sensitivitas manfaat sekuat MBG dan Sekolah Rakyat, lewat penjaminan gizi baik dan pendidikan apik.
Upaya pemberdayaan manusia oleh Presiden Prabowo juga menyentuh aspek berkelanjutan. Pemberdayaan ekonomi dari desa dibangun lewat Koperasi Desa. Perspektif kerakyatan Presiden Prabowo begitu terang terlihat dengan mendorong nilai kepemilikan bersama dalam program ini.
Ekonomi kapitalistik yang selama ini merenggut kesempatan sejahtera banyak pelaku ekonomi di desa, hari ini mendapat penantang yang kuat. Kuat karena bukan hanya sebagai konsep tapi juga nilai dan implementasi.
Baca Juga: Potong Tumpeng, Prabowo Berterima Kasih atas Doa dan Harapan di Hari Ulang Tahunnya
Secara gotong royong, ekonomi berkelanjutan dari desa sedang dikembalikan ke masyarakat desa itu sendiri. Sesuai prinsip Program Koperasi Desa: dari, oleh, dan untuk anggota. Pengamalan dari Asta Cita atau delapan cita-cita pembangunan nasional yang mempedomani langkah Sang Presiden dalam semangat kemandirian ekonomi, pangan, dan politik.
Wajah kemandirian pemerintahan Presiden Prabowo juga terlihat dari pembentukan Danantara, sebuah lembaga superholding untuk mengelola perusahaan-perusahaan milik negara (BUMN). Melihat visi dan langkah-langkah yang telah dilakukan Danantara sejauh waktu singkat ini, kita dapat melihat bagaimana pemerintahan Presiden Prabowo tengah memperkuat struktur ekonomi nasional.
Sebut saja berbagai akselerasi investasi di sektor strategis, seperti energi, teknologi, dan infrastruktur. Kemandirian ekonomi dan finansial negara sedang diperkuat. Bukan dengan intervensi sporadis melainkan dengan pendekatan sistematis.
Di mata dunia, kemandirian negara Indonesia tercermin dari arah politik luar negeri. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia menunjukkan peran lebih aktif dan independen.
Keputusan bergabung BRICS, forum ekonomi beranggotakan Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, yang menandai babak baru diplomasi ekonomi Indonesia. Tujuan utama dari langkah ini adalah memperluas kerja sama internasional di bidang perdagangan, keuangan, dan politik global serta mengurangi dominasi dolar AS dalam sistem ekonomi dunia.
Lebih dari itu. Presiden Prabowo begitu lantang menyuarakan perdamaian, termasuk terkait konflik Rusia-Ukraina dan berbagai situasi di Timur Tengah.
Gagasan penyelesaian konflik jalur damai jadi bagian dari upaya diplomasi Indonesia untuk berperan lebih besar dalam menjaga stabilitas global.
Sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia, saya melihat segala kebijakan Presiden Prabowo menuju satu arah yang jelas: pemberdayaan manusia dengan perspektif kerakyatan. Meski berjalan baik sejauh ini, konsistensi tetap jadi kunci.
Pemerintah Presiden Prabowo perlu memastikan agar setiap program benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat dan tidak berhenti pada tatanan wacana. Harapannya, di usia ke-74 dan satu tahun masa pemerintahan ini, Presiden Prabowo terus meneguhkan komitmen terhadap cita-cita keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bintang Wahyu Saputra, Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia.