Tak Tahan Dibully Teman, Santri di Aceh Bakar Pesantren Babul Maghfirah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Nov 2025, 11:14
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Santri Bakar Pesantren di Aceh Santri Bakar Pesantren di Aceh (Instagram)

Ntvnews.id, Aceh - Kebakaran hebat melanda Pondok Pesantren Babul Maghfirah di Kabupaten Aceh Besar pada Jumat, 31 November 2025 pekan lalu. Dari hasil penyelidikan, dugaan awal penyebab kebakaran bukan karena kelalaian atau faktor eksternal, melainkan ulah seorang santri yang kerap menjadi korban bully.

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Joko Heri Purwono, menjelaskan bahwa terduga pelaku adalah seorang santri kelas 12. Remaja yang masih di bawah umur ini disebut-sebut merasa sakit hati karena sering menjadi sasaran ejekan dan perundungan dari teman-teman sekelasnya.

"Motif dari tersangka melakukan pembakaran ini adalah karena sakit hati sama temannya, dia sering dibully, diejek oleh teman-teman santri," kata Joko kepada wartawan, dilansir pada Jumat, 7 November 2025.

Baca Juga: Pondok Pesantren Al-Basyir Islamic Boarding School Kebakaran, Santri Berhamburan

Perbuatan pelaku terekam jelas dalam rekaman CCTV milik pesantren. Dalam rekaman tersebut, pelaku terlihat membakar kabel dan triplek di asrama putra lantai dua. Api dengan cepat menjalar ke bagian lain bangunan, melalap asrama putra dan kantin di kompleks pesantren. Setelah aksinya, pelaku melarikan diri ke rumah orang tuanya.

Menurut Joko, kasus ini murni dipicu oleh persoalan pribadi. Pelaku tidak memiliki motif lain selain melampiaskan rasa sakit hati akibat perundungan yang sudah berlangsung lama.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku mengaku kerap disebut idiot dan tolol oleh teman-teman seangkatan. Pelaku yang tak tahan mendapat perundungan kemudian melampiaskan dengan membakar pesantren. Meski tidak ada korban jiwa, tetapi pihak pesantren mengalami kerugian material akibat bangunan asrama terbakar," ujar Joko.

Baca Juga: Polres Situbondo Tangani Kasus Santriwati Meninggal Tertimpa Atap Asrama Ambruk

"Ini murni karena faktor sakit hati. Perundungan bukan terjadi di hari itu saja, tapi sudah sering terjadi. Jadi mungkin semakin hari semakin besar," tambahnya.

Polisi juga menemukan bahwa pelaku selama ini tidak pernah melaporkan perlakuan teman-temannya kepada pengelola pesantren. Diduga, santri itu bungkam karena rasa takut.

"Sepertinya tersangka ini mungkin takut. Perkiraan saya dia takut untuk melaporkan, tapi nanti kita perdalam lagi," ungkap Joko.

Kebakaran terjadi pada Jumat pekan lalu sekitar pukul 03.49 WIB di asrama putra Pondok Pesantren Babul Maghfirah, yang terletak di Desa Lam Alue Cut, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar. Pesantren ini berada di bawah pimpinan Teungku H Masrul Aidi (55).

x|close