Ntvnews.id, Jakarta - Sejak dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia pada Oktober 2024, Prabowo Subianto menunjukkan intensitas tinggi dalam diplomasi internasional. Sepanjang 2025, Prabowo aktif melakukan lawatan ke berbagai negara dan menghadiri forum multilateral strategis guna memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan menengah yang berpengaruh di kawasan dan dunia.
Dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, diplomasi Prabowo mencakup Asia, Timur Tengah, Eropa, hingga Amerika, dengan fokus pada kerja sama ekonomi, pertahanan, energi, serta peran Indonesia dalam isu global.
Berikut rangkaian hubungan diplomasi Presiden Prabowo Subianto sepanjang 2025:
• Lawatan Perdana Maraton Enam Negara (November 2024)
Kunjungan luar negeri pertama Prabowo mencakup Tiongkok, Amerika Serikat, Peru, Brasil, Inggris, dan Uni Emirat Arab. Di Beijing, Prabowo meneken tujuh nota kesepahaman senilai lebih dari 10 miliar dolar AS di sektor energi, pangan, dan hilirisasi. Di Washington DC, pertemuan dengan Presiden Joe Biden membahas kerja sama pertahanan serta isu Gaza dan Laut China Selatan. Lawatan ini menandai pendekatan seimbang Prabowo antara kekuatan besar dunia.
• Penguatan Peran Indonesia di Forum Multilateral
Presiden Prabowo dan Presiden Putin (YouTube)
Keikutsertaan Prabowo di KTT APEC Peru memperlihatkan dukungan Indonesia terhadap ratifikasi Zona Ekonomi Eksklusif dan penguatan kemitraan strategis dengan Kanada. Sementara di KTT G20 Brasil, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia dalam pengentasan kemiskinan global dan transisi energi berkelanjutan.
• Diplomasi Ekonomi dengan Inggris dan UEA
Kunjungan ke Inggris menghasilkan potensi investasi sebesar 8,5 miliar dolar AS serta kerja sama di bidang kecerdasan buatan, pendidikan, dan kesehatan. Di Abu Dhabi, Prabowo bertemu Putra Mahkota Mohamed bin Zayed untuk mempererat kemitraan strategis Indonesia–UEA yang telah terjalin di sektor energi dan investasi.
• Tamu Kehormatan Hari Republik India (Januari 2025)
Pada 23–26 Januari 2025, Prabowo menjadi tamu kehormatan Parade Hari Republik India ke-76. Ia bertemu Perdana Menteri Narendra Modi dan Presiden Droupadi Murmu untuk memperkuat kerja sama strategis, termasuk di bidang pertahanan dan teknologi.
• Diplomasi Regional Asia Tenggara
Pada akhir Januari 2025, Prabowo memenuhi undangan resmi Yang di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim Iskandar di Malaysia dan menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Anwar Ibrahim. Hubungan Indonesia–Malaysia diperkuat melalui dialog strategis kawasan.
• Safari Timur Tengah dan Turki (April 2025)
Prabowo mengunjungi Uni Emirat Arab, Turkiye, Mesir, Qatar, dan Yordania. Lawatan ini menyoroti isu stabilitas kawasan, kerja sama ekonomi, serta penguatan hubungan pertahanan dengan negara-negara Timur Tengah.
• Penguatan Hubungan ASEAN dan Asia
Pada Mei 2025, Prabowo berkunjung ke Brunei Darussalam dan menerima penghargaan Darjah Kerabat Laila Utama dari Sultan Hassanal Bolkiah. Ia juga bertemu Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra di Bangkok, yang menghasilkan peningkatan hubungan bilateral menjadi kemitraan strategis di bidang perdagangan, pertahanan, keamanan maritim, dan kesehatan.
• KTT ASEAN dan BIMP-EAGA
Prabowo menghadiri KTT ke-46 ASEAN di Kuala Lumpur serta KTT BIMP-EAGA di Sabah. Dalam forum ini, Indonesia mendorong integrasi Timor Leste dan Papua Nugini ke dalam ASEAN, memperkuat peran kepemimpinan regional Indonesia.
• Hubungan Strategis dengan Singapura (Juni 2025)
Di Singapura, Prabowo bertemu Presiden Tharman Shanmugaratnam dan menggelar Leaders’ Retreat dengan Perdana Menteri Lawrence Wong. Pertemuan ini menghasilkan 19 kesepakatan strategis bilateral, mencakup ekonomi, pertahanan, dan konektivitas.
• Pilihan Strategis ke Rusia
Menarik perhatian publik, Prabowo memilih menghadiri Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg di Rusia ketimbang KTT G7 Kanada. Dalam pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin, kedua negara membahas kerja sama energi nuklir, industri pertahanan, dan investasi senilai 2 miliar dolar AS.
• Diplomasi Haji dan BRICS (Juli 2025)
Pada 1 Juli 2025, Prabowo mengunjungi Arab Saudi dan bertemu Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk membahas peningkatan layanan haji bagi jemaah Indonesia. Selanjutnya, Prabowo menghadiri KTT BRICS di Rio de Janeiro, menandai kehadiran Indonesia sebagai anggota Asia Tenggara pertama dalam blok ekonomi tersebut.
• Terobosan Diplomasi Eropa
Di Brussel, Prabowo bertemu pimpinan Uni Eropa dan berhasil merampungkan kesepakatan Indonesia–EU CEPA yang tertunda lebih dari satu dekade. Ia juga bertemu Raja Belgia Philippe. Lawatan berlanjut ke Paris, di mana Prabowo menjadi tamu kehormatan Bastille Day pada 14 Juli 2025.
• Hubungan Khusus dengan Singapura dan PBB
Agustus 2025, Prabowo menghadiri Parade Hari Nasional Singapura. Selanjutnya, pada September 2025, ia menghadiri Sidang Umum PBB ke-80 di New York dan menyampaikan pidato yang mendapat apresiasi luas. Dalam rangkaian lawatan tersebut, Indonesia juga meneken ICA CEPA dengan Kanada dan memperoleh komitmen investasi besar di Expo Osaka 2025.
• Penguatan Hubungan Sejarah dengan Belanda
Kunjungan ke Belanda menjadi momen penting dengan diterimanya Prabowo oleh Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima. Belanda menyepakati pengembalian sekitar 30 ribu artefak dan benda bersejarah milik Indonesia.
Rangkaian diplomasi Presiden Prabowo Subianto sepanjang 2025 mencerminkan strategi luar negeri yang aktif, pragmatis, dan berorientasi pada kepentingan nasional. Dengan menyeimbangkan hubungan kekuatan besar dunia, memperkuat peran di ASEAN, serta membuka peluang ekonomi global, Prabowo menempatkan Indonesia sebagai aktor penting dalam dinamika geopolitik internasional.
Prabowo melakukan panggilan kepada Pangeran MBS, yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri Arab Saudi (Istimewa)