Trump Sebut Proses Perdamaian Ukraina Bisa Berlangsung Lama, Kok Bisa?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Des 2025, 06:25
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden AS Donald Trump (kiri) menyambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika Serikat 18 Agustus 2025. ANTARA/Xinhua/Hu Yousong/aa. Presiden AS Donald Trump (kiri) menyambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika Serikat 18 Agustus 2025. ANTARA/Xinhua/Hu Yousong/aa. (Antara)

Ntvnews.id, Florida - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dijadwalkan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Florida.

Dalam kesempatan tersebut, Trump menegaskan bahwa proses perundingan untuk mencapai perdamaian di Ukraina diperkirakan membutuhkan waktu yang tidak singkat. Ia juga menyatakan kesiapannya untuk berbicara langsung di parlemen Ukraina demi mendorong berakhirnya perang.

Dilansir dari AFP, Selasa, 30 Desember 2025, pertemuan Trump dan Zelensky berlangsung di Florida pada Minggu, 28 Desember 2025. Trump menyebut kejelasan terkait perdamaian Ukraina kemungkinan baru akan terlihat dalam “beberapa minggu” mendatang.

Baca Juga: Volodymyr Zelenskyy Ogah Minta Maaf Usai Bersitegang dengan Donald Trump

Perundingan ini juga membuka peluang adanya pembahasan lanjutan dengan para pemimpin Eropa di Washington sebagai bagian dari upaya mendorong tercapainya kesepakatan damai.

"Jika berjalan sangat baik, Anda tahu, mungkin beberapa minggu, dan jika berjalan buruk, lebih lama," kata Trump kepada wartawan di kediamannya di Mar-a-Lago, saat berdiri di samping Volodymyr Zelensky.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara langsung menyambut kedatangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih <b>(Istimewa)</b> Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara langsung menyambut kedatangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih (Istimewa)

Trump menambahkan bahwa dirinya telah menawarkan untuk menyampaikan pidato di parlemen Ukraina guna mendukung rencana perdamaian terbaru.

"Saya tidak yakin itu benar-benar perlu, tetapi jika itu dapat membantu menyelamatkan 25.000 nyawa per bulan, atau berapa pun jumlahnya, saya pasti bersedia melakukannya," ujar Trump.

Pertemuan ini berlangsung di tengah upaya Trump yang semakin gencar untuk mengakhiri konflik paling parah di Eropa sejak Perang Dunia II. Sejak Rusia melancarkan invasi pada Februari 2022, puluhan ribu orang dilaporkan tewas, jutaan lainnya terpaksa mengungsi, serta wilayah timur dan selatan Ukraina mengalami kerusakan parah.

Baca Juga: Hendak akan Dibunuh, Volodymyr Zelensky Pecat Dua Pengawalnya

Rencana perdamaian terbaru yang dibahas berupa proposal 20 poin yang mengusulkan pembekuan garis depan. Proposal tersebut memungkinkan Ukraina menarik pasukannya dari wilayah timur dan membentuk zona penyangga demiliterisasi.

Langkah ini menjadi pengakuan paling jelas dari kepemimpinan Ukraina terkait kemungkinan adanya konsesi wilayah. Rencana tersebut dinilai lebih dapat diterima oleh Kyiv dibandingkan proposal awal 28 poin yang sebelumnya diajukan Washington bulan lalu, yang memuat sejumlah tuntutan utama dari Rusia.

Hingga kini, Moskow belum memberikan tanggapan resmi terhadap proposal terbaru tersebut, namun mengisyaratkan tidak akan mengendurkan tuntutan luas yang mereka ajukan.

"Pada akhir pekan, saya kira pada hari Minggu, di Florida, kami akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Trump," kata Zelensky.

x|close