Ntvnews.id, Jakarta - Kisah berawal dariLuca lahir di rumah sakit di Perth dua tahun lalu, kebahagiaan orang tuanya hancur dengan cara yang tidak mereka duga. Luca lahir dengan diagnosis mengejutkan: fibrosis kistik.
Dilansir dari BBC, Selasa, 23 Juli 2024, Australia, tempat tinggal Laura Currie dan suaminya Dante selama delapan tahun, kemudian menginformasikan bahwa mereka tidak bisa menetap secara permanen. Pasangan ini juga diberi tahu bahwa Luca bisa menjadi beban keuangan bagi negara.
"Saya menangis selama seminggu, benar-benar merasa kasihan pada Luca," kata Currie.
"Dia hanya anak berusia 2,5 tahun yang tidak berdaya dan tidak pantas didiskriminasi seperti ini." sambungnya.
Baca Juga: Prajurit Kopassus Praka Jingko Lewi Kase Terpilih Jadi Siswa Militer Terbaik di Australia
Dengan sepertiga penduduknya lahir di luar negeri, Australia telah lama memandang dirinya sebagai "negara migrasi" - sebuah rumah multikultural bagi para imigran yang menjanjikan kesempatan yang adil dan awal yang baru.
Gagasan ini tertanam dalam identitas Australia. Namun, kenyataannya sering kali berbeda, terutama bagi mereka yang memiliki disabilitas atau kondisi medis serius.
Australia adalah salah satu dari sedikit negara yang secara rutin menolak visa imigran berdasarkan kebutuhan medis mereka - khususnya jika biaya perawatan melebihi A$86.000 atau sekitar Rp940 juta selama 10 tahun Selandia Baru memiliki kebijakan serupa, tapi Australia jauh lebih ketat.