Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Jakarta - Laporan dari The Guardian mengungkapkan kondisi tragis yang dialami oleh para perempuan di Sudan yang dilanda perang. Mereka dipaksa berhubungan seks dengan tentara demi mendapatkan makanan untuk keluarga mereka.
Lebih dari dua lusin perempuan yang melarikan diri dari kota Omdurman di Sudan menyatakan bahwa berhubungan seks dengan tentara adalah satu-satunya cara mereka bisa mengakses makanan atau barang yang bisa dijual untuk mengumpulkan uang guna memberi makan keluarga.
Seorang wanita yang berbicara kepada The Guardian, mengungkapkan bahwa praktik "barter seks dengan makanan" ini terjadi di pabrik-pabrik di seluruh kota, tempat penimbunan makanan berlangsung.
Baca Juga: Olimpiade Paris 2024 Siapkan Berbagai Jenis Kondom di Perkampungan Atlet: Ada yang Khusus Seks Oral
"Kedua orang tua saya sudah terlalu tua dan sakit-sakitan, dan saya tidak pernah membiarkan putri saya keluar mencari makanan. Saya menemui tentara, dan itulah satu-satunya cara untuk mendapatkan makanan—mereka ada di mana-mana di kawasan pabrik," kata seorang perempuan yang dipaksa berhubungan seks dengan tentara di pabrik pengolahan daging pada Mei tahun lalu.
Kondisi ini dimulai segera setelah perang saudara pecah di Sudan, yang menyebabkan tentara berhadapan dengan Pasukan Dukungan Cepat (RSF)—sebuah kelompok paramiliter yang terkenal kuat. Laporan tentang pemerkosaan oleh orang-orang bersenjata muncul beberapa hari setelah konflik dimulai pada 15 April tahun lalu.
Perang di Sudan telah menewaskan puluhan ribu orang, dan beberapa laporan memperkirakan jumlah korban tewas bisa mencapai 150.000 orang.