A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Heboh Perempuan Rama-ramai Barter Seks dengan Makanan - Ntvnews.id

Heboh Perempuan Rama-ramai Barter Seks dengan Makanan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Jul 2024, 05:10
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ilustrasi Berhubungan Seksual Ilustrasi Berhubungan Seksual (Preefik)

Ntvnews.id, Jakarta - Laporan dari The Guardian mengungkapkan kondisi tragis yang dialami oleh para perempuan di Sudan yang dilanda perang. Mereka dipaksa berhubungan seks dengan tentara demi mendapatkan makanan untuk keluarga mereka. 

Lebih dari dua lusin perempuan yang melarikan diri dari kota Omdurman di Sudan menyatakan bahwa berhubungan seks dengan tentara adalah satu-satunya cara mereka bisa mengakses makanan atau barang yang bisa dijual untuk mengumpulkan uang guna memberi makan keluarga.

Seorang wanita yang berbicara kepada The Guardian, mengungkapkan bahwa praktik "barter seks dengan makanan" ini terjadi di pabrik-pabrik di seluruh kota, tempat penimbunan makanan berlangsung.

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024 Siapkan Berbagai Jenis Kondom di Perkampungan Atlet: Ada yang Khusus Seks Oral 

"Kedua orang tua saya sudah terlalu tua dan sakit-sakitan, dan saya tidak pernah membiarkan putri saya keluar mencari makanan. Saya menemui tentara, dan itulah satu-satunya cara untuk mendapatkan makanan—mereka ada di mana-mana di kawasan pabrik," kata seorang perempuan yang dipaksa berhubungan seks dengan tentara di pabrik pengolahan daging pada Mei tahun lalu.

Kondisi ini dimulai segera setelah perang saudara pecah di Sudan, yang menyebabkan tentara berhadapan dengan Pasukan Dukungan Cepat (RSF)—sebuah kelompok paramiliter yang terkenal kuat. Laporan tentang pemerkosaan oleh orang-orang bersenjata muncul beberapa hari setelah konflik dimulai pada 15 April tahun lalu.

Perang di Sudan telah menewaskan puluhan ribu orang, dan beberapa laporan memperkirakan jumlah korban tewas bisa mencapai 150.000 orang.

Halaman
x|close