Ntvnews.id, Iran - Usai ditinggal sang pemimpin negara, Ebrahim Raisi yang meninggal karena kecelakaan helikopter tiga bulan lalu, kini Republik Islam Iran memiliki pemimpin negara baru.
Masoud Pazeshkian secara resmi dilantik sebagai presiden Iran yang kesembilan.
Upacara pelantikan yang berlangsung pada hari Selasa waktu iran dilakukan di di parlemen, tak lama setelah pemimpin tertinggi Iran. Ayatollah Ali Khamenei, secara resmi mendukung Pezeshkian dan memberikan tonggak kekuasaan presiden kepada Pazeshkian dan sejalan dengan Pasal 110 Konstitusi Iran.
Anggota parlemen reformis veteran berusia 69 tahun yang juga seorang ahli bedah jantung itu mengalahkan saingan konservatifnya dan mantan kepala badan keamanan, Saeed Jalili, dalam pemilihan presiden putaran kedua pada 5 Juli 2024 lalu.
Setelah diambil sumpahnya oleh Ketua Parlemen Mohammad Baqer Qalibaf, Pezeshkian menyampaikan pidato yang menguraikan prioritas kebijakan dalam dan luar negerinya.
Ia mengatakan pemilihan presiden dan pembentukan pemerintahan baru telah membuka “peluang baru” bagi Iran dan dunia, dan menggambarkan Kabinetnya sebagai “Pemerintahan Persatuan Nasional.”
Presiden baru Iran itu menegaskan bahwa dunia harus memanfaatkan peluang ini untuk menyelesaikan masalah regional dan global dengan partisipasi semboyan “Iran yang kuat, damai, dan bermartabat.”