Ntvnews.id, Beirut - Ketegangan di Lebanon semakin meningkat setelah militer Israel melakukan serangan ke Beirut yang mengakibatkan kematian komandan militer Hizbullah, Fuad Shukr. Pemerintah Indonesia telah mengimbau semua WNI untuk segera meninggalkan Lebanon.

"Dan (WNI) mempertimbangkan untuk keluar dari Lebanon untuk sementara waktu secara mandiri selama layanan penerbangan komersial masih tersedia," tulis tulis KBRI di Beirut dalam keterangannya, Kamis, 1 Agustus 2024. 

"Kami juga mengimbau warga negara Indonesia yang memiliki rencana melakukan perjalanan ke Lebanon untuk menunda perjalanan hingga kondisi keamanan telah membaik," lanjutnya.

Baca Juga: Perang Pecah! Iran Sebut Lebanon Bakal Jadi Neraka Bagi Israel

Warga Negara Indonesia (WNI) di Lebanon diimbau untuk lebih waspada dan berhati-hati, serta mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terjadinya peningkatan konflik. KBRI juga meminta agar semua WNI di Lebanon memastikan bahwa mereka telah melaporkan diri kepada KBRI Beirut.

"Dengan pertimbangan buruknya kondisi keamanan di Lebanon Selatan (Saida, Hasbaya, Nabatiyeh, Marjeyoun, Tyre, dan Aitaroun), telah ditetapkan status Siaga I di wilayah tersebut sejak Oktober 2023. Dalam kaitan ini, kami mengimbau seluruh WNI di Lebanon Selatan untuk berlindung di KBRI Beirut (safe house)," tulis KBRI.

KBRI juga mengingatkan WNI di Lebanon untuk menghindari area yang berisiko tinggi, menyimpan barang dan dokumen berharga di tempat yang aman, serta tetap memperhatikan perkembangan situasi keamanan melalui media massa dan informasi resmi dari otoritas setempat.