Ntvnews.id, Jakarta - Pemain Persis Solo, Ramadhan Sananta menganggap Bahrain tidak adil saat meminta laga melawan Indonesia digelar di tempat netral. Menurut striker yang pernah memperkuat timnas Indonesia itu, Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) hanya cari-cari alasan.
Bahrain dijdawalkan bertemu Indonesia pada laga lanjutan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pada laga sebelumnya, Bahrain berhasil menahan imbang Indonesia 2-2.
Baca juga: Menpora Dito Ariotedjo: FIFA Minta Pertandingan Lawan Bahrain Tetap di Indonesia
Namun hasil ini menuai protes dari publik Tanah Air karena wasit Ahmed Al Kaf dianggap terlalu lama mengakhiri laga. Duel tetap dilanjutkan meski tambahan waktu 6 menit sudah berakhir. Alhasil, tuan rumah Bahrain akhirnya berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-99.
Kemarahan suporter juga diluapkan dengan menyerang akun-akun para pemain timnas Bahrain.
Bahrain tidak terima dengan perlakuan ini dan ngadu ke AFC dan FIFA. BFA meminta kedua otoritas sepak bola internasional itu untuk memindahkan lokasi pertandingan melawan Indonesia pada 25 Maret 2025 ke tempat netrak dengan keamanan para pemain-pemain timnas Bahrain.
"Seharusnya enggak fair sih. Kenapa dia takut datang ke Indonesia? Kita aja datang ke Bahrain buat menghadapi dia kok dia takut datang ke Indonesia. Seharusnya tetap bermain di Indonesia sih," kata Sananta di Stadion GBK, Jakarta, dilansir dari Antara Selasa (22/10/2024).
"Kalau enggak kan rugi dong kita datang jauh-jauh ke mereka, kita enggak takut. Dan terus mereka datang ke sini karena takut diserang atau apa. Alasan sih menurutku," katanya.