Ntvnews.id, Jakarta - PSSI kembali menaturalisasi pemain berdarah keturunan Indonesia asal Belanda, Kevin Diks untuk membela Timnas Indonesia. Proses naturalisasi Kevin Diks telah disahkan dalam Rapat Paripurna DPR RI.
Program naturalisasi ini lagi-lagi menuai pro kontra di masyarakat. Pasalnya, melalui program naturalisasi ini PSSI dianggap seperti mengabaikan pembinaan sepak bola usia muda yang menjadi faktor vital dalam membangun prestasi di level senior.
Koordinator Save Our (SOS) Akmal Marhali menekankan naturalisasi pemain adalah proses atau program jangka pendek (shortcut) untuk mengangkat prestasi Tim Nasional.
Menurutnya, hal itu sah-sah saja. Akan tetapi ia menegaskan jangan melupakan program jangka panjangnya yakni pembinaan pemain usia muda seperti yang dilakukan Jepang yang telah terbukti berhasil.
"Kalau kemudian mau mencontoh ini semua ya ke Jepang lah. Yang sekarang nomor satu di Asia. Kebetulan mau kita Lawan nanti tanggal 15 November," kata Akmal Marhali dalam Dialog NTV Prime di NusantaraTV, Selasa (5/11/2024).
Akmal menuturkan Jepang melakukan proses naturalisasi ketika publik di negara tersebut tidak begitu antusias terhadap sepak bola.
"Mereka menciptakan J League bahkan sempat melakukan studi dibanding ke Indonesia dengan galatamanya. Mereka bikin di sana dengan sangat serius. Mereka bikin 1000 tahun visi sepak bola Jepang," bebernya.