Setelah itu, Jepang jauh lebih dominan. Bahkan pada pertemuan terakhir di Piala Asia 2023 Qatar, Samurai Biru menikam Garuda dengan skor 3-1 saat penyisihan grup.
Namun sepak bola selalu menggoreskan ceritanya sendiri. Begitu juga saat Timnas Indonesia bentrok dengan Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat, 15 November 2024.
Tidak melulu soal kemenangan. GBK kadang lebih bergemuruh saat melihat perlawanan. Seperti yang pernah dilakukan Bambang Pamungkas dan kawan-kawan di Piala Asia 2007 lalu. Saat itu euforia timnas bangkit lewat permainan spartan pasukan Ivan Kolev di penyisihan grup D.
Berada di grup maut bersama Bahrain, Arab Saudi, dan Korea Selatan, skuad Garuda melawan di setiap laga. Setelah menang 1-0 lawan Bahrain, GBK tidak kalah bergemuruh saat Elie Aiboy menyamakan kedudukan lawan Arab Saudi di laga kedua. Sayang, timnas Indonesia akhirnya kalah setelah Green Falcons mencetak gol kedua di meit 90 lewat Al-Harthi.
Sebanyak 88 ribu penonton kembali hadir menyaksikan laga penentuan melawan Korea Selatan. Bak langit dan bumi juga, karena Negeri Ginseng sudah berstatus kelas dunia. Indonesia akhirnya kalah 0-1 lewat gol Kim Jung Wo, tapi perlawanan Skuad Garuda rasanya sulit untuk dilupakan.
Sepanjang laga, penonton tertegun oleh liukan Firman Utina saat membelah pertahanan lawan. Publik juga dibuat terpana oleh keuletan Gatusso Indonesia, Syamsul Chaeruddin. Pada akhirnya, Indonesia memang kalah dan gagal ke fase knock out. Hanya saja, perlawanan di Piala Asia 2007 setidaknya pernah memberi harapan akan kebangkitan sepak bola Indonesia.
Nah, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong telah menyiapkan 27 pemain untuk bertemu Jepang, Jumat ini. Mereka akan tampil di depan puluhan ribu suporter Tanah Air. Bertabur materi pemain naturalisasi kelas Eropa, semoga Garuda tetap melawan pada pertandingan nanti!