DPR memiliki peran krusial dalam proses naturalisasi pemain, karena perpindahan kewarganegaraan Dion dan Geypens dari Belanda ke Indonesia harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan DPR sebelum dapat disahkan oleh pemerintah.
"Kenapa berat? Karena U-20 itu tanggal 12 Februari mulai. Sementara AFC ini bikin peraturan bahwa semua pemain disubmit satu bulan sebelum pertandingan. Berarti 12 Januari semua disubmit. Agak berat kan?," jelas Arya.
"Jadi jangan salahkan DPR, soal prosesnya aja. Karena jadwalnya teman-teman DPR kan memang sampai tanggal 20. Jadi ya kita harus ikutin. Jadi ada proses itu. Jadi memang ini berat bagi semua, tapi ya gimana," tambah dia.
Meski Dion dan Geypens nantinya tidak dapat membela Timnas U-20 di Piala Asia U-20 2025, proses naturalisasi keduanya tetap akan dilanjutkan.
Baca Juga: Momen Panas di Laga Timnas Indonesia vs Laos di Piala AFF 2024: Marselino Ferdinan Kartu Merah
"Lanjut dong. Kan kami tidak hanya mengejar itu. Kan kita butuh, habis ini kan kita ada AFC U-23, bisa aja mereka masuk di U-23 kan. Baru ada SEA Games, bisa aja mereka masuk SEA Games," lanjut dia.
Di Piala Asia U-20 2025, Indonesia berada di Grup C bersama juara bertahan Uzbekistan, Iran, dan Yaman. Empat tim terbaik dari turnamen ini akan mendapatkan tiket untuk berlaga di Piala Dunia U-20 2025 di Chile, yang dijadwalkan berlangsung pada 27 September hingga 19 Oktober 2025.