Ntvnews.id, Jakarta - Timnas Putri Indonesia akan melanjutkan perjuangannya di babak kualifikasi Piala Asia Putri 2026. Tidak sekedar menang. Garuda Pertiwi dituntut mencetak gol sebanyak-banyaknya saat bersua Pakistan di Indomilk Arena, Tangerang, Rabu (2 Juli 2025).
Saat ini, Indonesia berada di urutan kedua klasemen grup D dengan 3 poin. Sementara urutan pertama ditempati oleh Taiwan yang hanya terpaut selisih gol dari Garuda Pertiwi. Taiwan berhak menempati posisi teratas setelah di laga sebelumnya mampu membantai Pakistan 8-0.
Baca juga: Tekuk Kirgistan, Timnas Putri Indonesia Bidik Kemenangan Lawan Pakistan
Garuda Pertiwi tak punya pilihan mengingat hanya juara grup yang berhak lolos ke putaran final. Isa Warps Cs juga harus mampu mendulang banyak gol saat bersua Pakistan, malam ini.
Di atas kertas, timnas putri Indonesia punya modal kuat untuk mewujudkannya. Pertama, Garuda Pertiwi bakal tampil di depan publik sendiri. Kemenangan 1-0 melawan Kirgistan di laga sebelumnya juga setidaknya membuat rasa percaya diri dan mental para pemain meningkat.
Dan bila melihat ranking kedua tim, Timnas Putri Indonesia juga unggul jauh. Saat ini, Garuda Pertiwi berada di urutan 95 dunia atau unggul 62 tingkat di atas Pakistan. Dengan tambahan pemain naturalisasi, pasukan Satoru Mochizuki juga boleh dikatakan jauh lebih mentereng.
Sebaliknya, Pakistan sedang dalam tekanan setelah di laga pertama dibantai Taiwan 8-0.
Namun Garuda Pertiwi harus waspada. Sebab Pakistan tidak punya pilihan. Mereka dituntut untuk menang bila ingin menjaga asa menuju putaran final. Artinya, mereka akan mati-matian.
"Kami melihat pertandingan Pakistan melawan Taiwan. Pakistan tidak bermain buruk, mereka tim yang cukup kuat," kata Satoru Mochizuki mengingatkan seperti dilansir dari Antaranews.com.
Selin itu, pria berusia 61 tahun itu juga melihat penampilan Indonesia masih jauh dari kata sempurna karena menurutnya masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah yang harus dibenahi.
"Menurut saya, kami seharusnya dapat lebih banyak menguasai bola. Namun para pemain beberapa kali melakukan kesalahan kontrol, mengoper sehingga bola sering hilang."