Vietnam Sengaja Tebar Botol Minuman di Depan Bench, Siasat Licik untuk Ulur Waktu?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Jul 2025, 16:57
thumbnail-author
Marco Tampubolon
Penulis & Editor
Bagikan
Vietnam menaruh botol minuman di depan bench pemain yang mengganggu Robbi Darwis saat melakukan lemparan ke dalam.  Vietnam menaruh botol minuman di depan bench pemain yang mengganggu Robbi Darwis saat melakukan lemparan ke dalam. (Screenshot)

Ntvnews.id, Jakarta - Asisten pelatih timnas Indonesia U-23, Damian Van Rensburg dikartu merah wasit jelang berakhirnya duel melawan Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Selasa (29 Juli 2025). Pria asal Belanda itu diusir dari pertandingan usai merangsek ke area lawan dan membuang botol-botol yang berserakan di pinggir lapangan.

Botol-botol itu tampak sengaja ditaruh oleh official Vietnam saat Robbi Darwis hendak melakukan lemparan ke dalam yang kebetulan lokasinya tepat di area bench pemain Vietnam. Robbi diketahui memiliki lemparan kedalam yang cukup jauh yang bisa berpotensi mengancam gawang lawan. 

Baca juga: Pemain Vietnam Joget Pacu Jalur Usai Kalahkan Indonesia di Final Piala AFF U-23 2025

Botol-botol itu tentu saja menyulitkan Robbi Darwis untuk mengambil ancang-ancang. Hal itu kemudian membuat Van Rensburg marah dan langsung merangsek ke area bench Vietnam. 

Lemparan berhasil dilakukan, tapi tidak ke depan gawang. Bola di arahkan ke penjaga gawang Ardiansyah yang datang menjemput bola. Bola kemudian di arahkan ke depan gawang Vietnam, tapi sayang jatuh di kaki lawan hingga gagal berbuah gol. Indonesia pun kalah 0-1. 

Tidak sedikit fans Indonesia yang menganggap Vietman menggunakan cara licik untuk mengulur waktu. Namun Pelatih Vietnam, Kim Sang Sik punya penjelasan yang berbeda.   

"Cuacanya sangat panas, kami mengatur botol-botol minuman seperti itu agar pemain bisa minum dengan nyaman, bukan untuk tujuan lainnya," ujar Kim Sang-sik dilansir dari Soha.vn. 

Selain itu, Kim Sang Sik juga mengungkap trik unik yang mereka lakukan untuk berkomunikasi dengan para pemainnya di tengah gemuruh stadion GBK. "Saat pemain-pemain kelelahan, saya harus menata mereka lagi. Stadion sangat berisik, saya tidak bisa melakukannya lewat instruksi verbal jadi saya gunakan sapu tangan untuk menyuruh mereka melakukan tekanan."

x|close