Ntvnews.id, Jakarta - Kapten tim nasional U-23 Indonesia, Kadek Arel, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat tanah air setelah skuad Garuda Muda gagal meraih kemenangan atas Laos dalam laga perdana Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Rabu.
Pertandingan tersebut berakhir imbang 0-0, meski Indonesia mencatatkan total 25 tembakan sepanjang laga, namun tidak ada satu pun yang berbuah gol.
"Pertama saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, kita tahu juga Indonesia juga sedang berduka sekarang. Saya mewakili pemain, dan sekaligus saya sebagai kapten meminta maaf sebesar-besarnya pada seluruh masyarakat Indonesia karena kita gagal menang di pertandingan pertama," ujar Kadek kepada awak media di area mixed zone Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Menurut data Statistik Lapang Bola, dari 25 percobaan, lima tembakan mengarah ke gawang namun berhasil digagalkan oleh kiper Laos, Kop Lokphathip. Sebanyak 12 tembakan melenceng, sementara delapan lainnya mampu diblok barisan pertahanan lawan.
Baca Juga: Geothermal Soccer Championship 2025: Turnamen Sepak Bola Pertama Industri Panas Bumi Indonesia
Saat ditanya mengenai kendala di lapangan, bek tengah Bali United itu menilai timnya tidak cukup fokus dalam membangun serangan. "Memang kita kurang fokus bagaimana kita menyerang. Kita tahu semua yang sudah diberikan oleh coach," kata pemain berusia 20 tahun itu.
Kemandulan lini depan ini memperpanjang tren sulitnya Garuda Muda mencetak gol sejak kemenangan telak 8-0 atas Brunei Darussalam pada laga pembuka Kejuaraan ASEAN U-23 2025 di Jakarta, Juli lalu. Usai pertandingan tersebut hingga kini, termasuk melawan Laos, Indonesia hanya mampu mencetak dua gol—salah satunya melalui gol bunuh diri lawan.
"Kita harus merubah secepat mungkin bagaimana cara kita mencetak gol," tegas Kadek.
Dengan hasil imbang ini, perjuangan Indonesia menuju putaran final di Arab Saudi pada Januari 2026 semakin berat. Garuda Muda wajib meraih kemenangan di dua laga sisa melawan Makau pada Sabtu 6 September 2025 dan Korea Selatan pada Selasa 9 September 2025.
(Sumber : Antara)