Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir meluruskan kembali terkait penggunaan istilah 'Dipecat' terhadap Patrick Kluivert usai gagal menawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
Hal tersebut disampaikan Erick Thohir ketika melakukan konferensi pers di Stadion Gelora Bung Karno pada Jumat 24 Oktober 2025. Pria yang kini menjadi Menpora itu melurusan ketika ada yang menanyakan terkait pemecatan Patrick Kluivert.
"Kata-kata (Dipecat) terkadang bisa dipersepsikan berbeda. Jadi yang kita (PSSI) sepakati muncul adalah pemutusan kontrak, karena dari pihak mereka (Patrick Kluivert dan Stafnya) menyatakan target bagai mana lolos ke Piala Dunia," kata Erick Thohir.
Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert (tengah) menyaksikan anak asuhnya sebelum bertanding pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga Grup C melawan Timnas China di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis 5 Juni 2025. A (Antara)
"Kami menyadari itu bagian target yang kita dorong sama-sama, jadi kesepakatan bersama. Kalau mengenai individu misalnya, apakah mereka memutuskan pulang atau coach (pelatih) sebelumnya memilih tinggal disini (Indonesia) itu bagian dari diluar kontek kami dari Federasi," sambung dia.
Erick Thohir mengatakan lebih lanjut yang jelas hubungan kerja sama dengan Patrick Kluivert sudah selesai.
Baca Juga: Sekjen PSSI Bantah Indonesia, Jepang dan Korea Selatan Keluar dari AFC
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa PSSI secara resmi menyepakati pengakhiran kerja sama lebih awal dengan sistem mutual termination atau kesepakatan bersama.
Maka dari itu PSSI tidak memiliki kewajiban untuk membayar sisi pengason Patrick Kluivert meskipun sang juru taktik asal Belanda tersebut masih terikat kontrak hingga Januari 2027.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir umumkan nasib pelatih Timnas Indonesia (NTVnews / Zaki Islami)