Menpora Erick Thohir Tegaskan Sikap Indonesia Jika Bertemu Atlet Israel di Kompetisi Internasional
NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Okt 2025, 19:45
Muhammad Fikri
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir. (ANTARA)
Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menegaskan bahwa Indonesia akan bersikap kalkulatif jika harus bertemu dengan atletIsrael dalam ajang olahraga internasional, dengan mempertimbangkan dampak baik dan buruk dari setiap keputusan yang diambil.
Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir mengungkap sikap Indonesia jika bertemu dengan atlet-atlet Israel dalam kompetisi di panggung internasional.
“Posisi kita juga pasti kalkulatif kalau ada pertemuan (atlet Indonesia dengan Israel) dalam pertandingan,” kata Erick Thohir dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2025.
Erick menyampaikan hal itu sebagai tanggapan atas pertanyaan mengenai bagaimana sikap Indonesia ke depan jika atlet nasional harus berhadapan dengan Israel dalam kompetisi internasional.
Menpora menuturkan bahwa banyak negara di dunia juga menghindari pertemuan dengan Israel dalam berbagai kejuaraan. Ia menegaskan, Indonesia akan memperhitungkan secara matang segala konsekuensi, baik positif maupun negatif, apabila harus bertemu dengan Israel di panggung olahraga dunia.
Erick juga menyinggung keputusan pembatalan visa kontingen senam Israel yang semula akan mengikuti Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta. Menurutnya, langkah tersebut mencerminkan sikap tegas Pemerintah Indonesia.
Kebijakan itu, ujar dia, merupakan bentuk pelaksanaan amanat Undang-Undang Dasar 1945 serta upaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban dunia, termasuk kelancaran pelaksanaan ajang kejuaraan dunia yang dihadiri ribuan atlet dari puluhan negara.
Menpora memahami bahwa kebijakan tersebut memunculkan reaksi dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang mengeluarkan rekomendasi kepada federasi internasional agar tidak menggelar kegiatan olahraga di Indonesia.
Namun, Erick menegaskan bahwa keputusan IOC bersifat rekomendasi, bukan pelarangan. Karena itu, pihaknya mendukung Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk membangun komunikasi yang baik dengan IOC demi mencari solusi terbaik.
“Namun sebagai Pemerintah Indonesia, standing kita sudah jelas ya itu tadi sesuai UUD 1945, kelancaran event, dan juga untuk iklim keamanan dan ketertiban dunia,” katanya.