Terbukti Curang! Atlet Esports 'Tokyogurl' Didiskualifikasi dari SEA Games 2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Des 2025, 11:20
thumbnail-author
Zaki Islami
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Atlet esports Thailand, Naphat Warasin yang dikenal dengan nama Tokyogurl Atlet esports Thailand, Naphat Warasin yang dikenal dengan nama Tokyogurl (IG: Tokyogurl)

Ntvnews.id, Jakarta - Atlet esports Thailand, Naphat Warasin yang dikenal dengan nama Tokyogurl harus menerima sanksi diskualifikasi dari SEA Games 2025 setelah terbukti melakukan kecurangan. Insiden tersebut menjadi sorotan dan memicu rasa malu bagi kontingen Thailand.

Tokyogurl didiskualifikasi dari cabang Arena of Valor pada Selasa 16 Desember 2025, karena melanggar regulasi 9.4.3 terkait penggunaan perangkat keras.

Ia kedapatan memakai perangkat keras yang telah dimodifikasi secara ilegal oleh pihak ketiga saat menghadapi Vietnam pada Senin 15 Desember 2025. Pada pertandingan tersebut, Thailand sejatinya menelan kekalahan 0-3.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by FAKTAFAKTA (@faktafakta)

Hasil penyelidikan yang dilakukan departemen teknis SEA Games memastikan Tokyogurl bersalah, sehingga dijatuhi sanksi terberat berupa diskualifikasi dari kejuaraan.

Menindaklanjuti keputusan itu, Federasi ESports Thailand mengambil langkah tegas dengan memutuskan mundur dari pertandingan semifinal SEA Games 2025 melawan Laos. Keputusan tersebut diambil ketika laga sedang berlangsung dan Thailand bahkan sempat unggul 1-0.

Baca Juga: Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Kumpulkan 62 Emas

Akibat pengunduran diri tersebut, Thailand dinyatakan kalah, sementara Laos dipastikan melaju ke babak final.

"Saya, sebagai Presiden Asosiasi Esports Thailand dan Presiden Federasi Esports Asia, saya ingin mengumumkan bahwa Thailand akan menarik tim wanita dari SEA Games 33, di mana Thailand adalah negara tuan rumah," tulis media Vietnam Thanh Nien.

"Kami menghormati setiap aturan, menghormati persahabatan dan semangat olahraga. Apa yang terjadi adalah masalah serius dan di luar kendali, tetapi sebagai negara tuan rumah, kami tidak dapat membiarkan persaingan berlanjut dalam keadaan ini," sambung keterangan.

x|close