Baca Juga: Ferrari Siap Luncurkan Mobil Listrik Pertama Tahun Depan, Dibanderol Kisaran Rp8,8 Miliar
Winkelmann mengatakan Lamborghini tidak terburu-buru untuk mendorong elektrifikasi.
Pabrikan mobil asal Italia itu juga menunggu prospek regulasi yang lebih jelas di Uni Eropa (UE), karena peninjauan larangan blok tersebut terhadap penjualan mobil bermesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE) baru mulai 2035 saat ini dijadwalkan pada 2026.
"Kami pikir ini adalah cara yang tepat untuk menghadapi masa depan. Ada diskusi seputar bahan bakar sintetis dan ini adalah peluang untuk mobil jenis kami," imbuhnya.
Perusahaan, tegas Winkelmann, juga tidak memiliki rencana melakukan spin-off (pemisahan) dari grup Volkswagen. Sebab, Lamborghini akan selalu diproduksi di Italia.
Ketika ditanya apakah dia melihat adanya dampak bisnis menyusul terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS berikutnya dan ancamannya akan tarif baru pada produk buatan Eropa, Winkelmann menolak berkomentar.
"Kami tidak dapat membayangkan Lamborghini diproduksi di luar Italia atau Sant'Agata," cetus Winkelmann.