ACDC akan berfokus pada beberapa aspek penting, termasuk rekayasa kendaraan, pengadaan komponen, serta pengelolaan biaya. Pusat ini juga akan memperluas tim dan jaringan pemasoknya di masa depan untuk mempercepat proses pengembangan produk.
Selain itu, Luca de Meo juga mengapresiasi kemajuan China dalam teknologi baterai dan rantai pasokan kendaraan listrik. Renault Group telah memperkuat kemitraannya dengan CATL, salah satu produsen baterai terkemuka di China.
China sendiri merupakan pasar kendaraan listrik terbesar di dunia, dengan total produksi kendaraan listrik energi baru (new energy vehicle/NEV) diperkirakan melebihi 12 juta unit pada tahun lalu, menurut Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM).
Saat membahas industri otomotif China, de Meo menyebut beberapa perusahaan di sana memiliki kreativitas luar biasa, yang meskipun mereka adalah pesaing, bisa menjadi inspirasi bagi Renault.
Dia juga menekankan betapa pentingnya kolaborasi dengan sistem rekayasa yang ada di China.
"Dulu, kami membutuhkan waktu antara 48 hingga 60 bulan untuk mengembangkan sebuah mobil. Sekarang, kami bisa menyelesaikannya dalam sepertiga waktu tersebut. Sebagai contoh, Twingo akan dikembangkan dalam waktu kurang dari dua tahun," ungkapnya, seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (18/1/2025).