Ntvnews.id, Jakarta - Kisah sedih datang dari keluarga salah satu korban kebakaran di Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat, pada malam Rabu, 15 Januari 2025. Korban yang masih dalam daftar orang hilang tersebut bernama Oshima Yukari.
Edi Sunarsono, ayah dari Oshima Yukari yang berusia 68 tahun dan berasal dari Kendal, Jawa Tengah, segera terbang ke Jakarta bersama istrinya pada Jumat pagi setelah mendengar kabar dari kerabatnya pada Kamis sore.
“Saudaranya yang di Yogyakarta yang dulu bekerja bersama anak saya di apartemen Jakarta, kebetulan saat pulang menghubungi saya dan memberi kabar,” kata Edi.
Edi tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri di Kramat Jati, Jakarta Timur.
Edi mengaku terkejut saat mendengar kabar tentang kebakaran yang terjadi di Glodok Plaza.
Setelah mendengar berita tersebut, Edi langsung menuju Rumah Sakit Bhayangkara di Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk memverifikasi kebenaran informasi tersebut. Namun, banyak jenazah yang belum bisa dikenali.
Baca juga: RS Polri Gunakan Pemeriksaan DNA untuk Identifikasi Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza
Oshima Yukari, yang masih bekerja sebagai pramugari, terakhir kali memberi tahu bahwa ia akan menghadiri acara ulang tahun temannya yang juga seorang pramugari.
Komunikasi terakhir antara Edi dan putrinya terjadi pada pergantian tahun, tepatnya pada Rabu, 1 Januari 2024, saat Oshima akan menghadiri sebuah acara di Anjungan Jawa Tengah di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
“Pada 1 Januari, kami berada di Kabupaten Kendal untuk acara sebagai Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Kendal, Jawa Tengah,” ujar Edi.
Saat itu, Oshima hadir untuk mengisi acara di anjungan TMII, dan Edi sempat bertemu dengannya di lokasi tersebut.
Edi datang ke Pos DVI Ante Mortem di RS Polri Kramat Jati untuk memberikan laporan, menyertakan data, dan melakukan tes DNA.
Edi berharap setelah tes DNA, hasilnya dapat memastikan bahwa putrinya termasuk salah satu korban yang meninggal, dan jenazahnya bisa segera dikenali dan dibawa pulang ke kampung halaman.
"Karena banyak jenazah yang belum bisa dikenali, saya berharap tes DNA dapat menunjukkan hasil yang cocok dengan DNA anak saya agar bisa segera dibawa pulang," ujarnya.
Edi berharap jika tes DNA menunjukkan kecocokan, jenazah putrinya bisa dibawa pulang. “Saya berharap jenazahnya bisa dibawa pulang karena keluarga di sana sudah menunggu,” kata Edi.
Di sisi lain, Edi juga masih berharap ada keajaiban, yaitu putrinya hanya terluka dan dapat segera dirawat.
Edi menyampaikan bahwa teman-teman pramugari Oshima Yukari juga memberi dukungan dan mencoba menenangkan keluarga, berharap ada kabar baik.
“Teman-teman pramugari semua mengatakan kepada saya, 'Pak tenang, kami akan pergi ke Kendal untuk menemui keluarga,'” kata Edi.
“Teman-teman pramugari sangat membantu dalam mengurus anak saya, kerja sama mereka luar biasa. Mereka juga akan memberi kabar kepada saya,” tambahnya.
Edi mengungkapkan bahwa dirinya merasa ada firasat buruk sebelum kabar kebakaran datang. Tiga hari sebelumnya, ia merasa lemas setelah memutuskan untuk mengunggah foto putrinya di media sosial.
"Saya jarang mengunggah foto, tapi pada hari Minggu saya mengunggah foto anak saya, dan tiga hari setelahnya, saya merasa lemas," kata Edi.
Baca juga: Polisi: Sumber Kebakaran di Glodok Plaza dari Belakang Videotron Diskotek
"Biasanya saya suka pergi bermain atau mengurus ternak, tetapi saat itu saya merasa tidak bersemangat," ujarnya.
Kombes Hery Wijatmoko, Kepala Bidang Yandokpol RS Polri, mengungkapkan bahwa hingga Jumat siang, 17 Januari 2025, telah ada delapan laporan orang hilang terkait kebakaran di Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat.
“Sudah ada delapan laporan, dan delapan keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya ke posko orang hilang di Posko Ante Mortem,” ujar Hery di Pos DVI Ante Mortem RS Polri Kramat Jati.
Hery menjelaskan bahwa laporan yang diterima datang dari keluarga, kerabat jauh, dan orang yang memiliki hubungan dengan para korban.
Selain itu, dua keluarga dari delapan laporan yang masuk telah memberikan sampel DNA untuk pemeriksaan lebih lanjut.
(Sumber: Antara)