BYD Intip Pasar Mobil Kei Jepang Lewat Model Listrik "K-Car"

Ntvnews.id, Jakarta - Produsen kendaraan listrik asal China, BYD, tengah menyiapkan langkah strategis untuk memasuki segmen mobil kei, kategori kendaraan kecil yang sangat populer di Jepang.

Bocoran foto prototipe menunjukkan BYD tengah menguji mobil listrik mini dengan desain khas kei, seperti pintu geser dan pilar A ganda, mengindikasikan kepatuhan pada regulasi ketat mobil kei Jepang.

Dilansir dari CarNewsChina, Kamis, 15 Mei 2025, mobil kei, atau keijidōsha (mobil ringan), memiliki dimensi terbatas (maksimal 3,4 meter panjang, 1,48 meter lebar, dan 2 meter tinggi) serta tenaga mesin maksimal 64 hp.

Kendaraan jenis ini digemari di Jepang karena pajak dan biaya parkir yang lebih ringan, dan saat ini menguasai sekitar 35 persen pangsa pasar mobil di negara tersebut, meski insentif pemerintah telah berkurang sejak 2014.

Jika resmi diluncurkan, model BYD ini akan menjadi mobil listrik kei pertama yang dikembangkan secara khusus oleh produsen luar Jepang.

Sebelumnya, Smart dan Hyundai mencoba masuk ke pasar ini, tetapi tanpa memenuhi seluruh standar kei. BYD memilih membangun platform baru yang dirancang langsung untuk konsumen Jepang.

Menurut laporan dari China, mobil ini akan dibekali baterai 20 kWh dengan jarak tempuh sekitar 180 km (WLTC), kemampuan pengisian cepat 100 kW, dan sistem pemanas-pendingin hemat energi berbasis pompa panas.

Harganya diperkirakan sekitar 2,5 juta yen (sekitar Rp283 jutaan), menjadikannya pesaing langsung bagi Nissan Sakura dan Mitsubishi eK X EV, dua model EV kei terpopuler saat ini.

Keduanya diluncurkan pada 2022 oleh perusahaan patungan NMKV, dilengkapi baterai 20 kWh dan motor 47 kW.

BYD menargetkan produksi di China dan ekspor ke Jepang mulai akhir 2026, dengan ambisi merebut hingga 40 persen pasar mobil listrik kei dalam beberapa tahun.

Masuknya BYD ke segmen ini menandai tantangan serius pertama dari produsen non-Jepang di kategori mobil kei, yang selama ini didominasi Daihatsu, Honda, Suzuki, dan kemitraan Nissan-Mitsubishi.

"Mengembangkan mobil kei yang tepat memerlukan pemikiran ulang yang menyeluruh terhadap arsitektur kendaraan," kata analis otomotif Li Ming.

"Ini menunjukkan keseriusan BYD terhadap pasar Jepang," sambungnya.

Keberhasilan sebelumnya lewat model Dolphin dan Seal membuat BYD semakin percaya diri. Sepanjang 2024, BYD mencatatkan penjualan 2.223 mobil listrik di Jepang, naik 54 persen dari tahun sebelumnya dan melampaui Toyota yang menjual 2.038 unit.

Total penjualan EV di Jepang tahun itu mencapai 59.736 unit. BYD juga berencana memperluas jaringan dealernya menjadi 100 lokasi pada 2025, memperkuat posisinya sebagai penantang serius di pasar otomotif Jepang.

TERPOPULER

VIRAL

TERKINI