Ntvnews.id, Jakarta - Transisi ke teknologi listrik terus mendefinisikan ulang konsep kendaraan berperforma tinggi, dan salah satu contoh terdepan datang dari Porsche Cayenne Electric 2026.
Jika sebelumnya mesin bensin menjadi tumpuan petualangan off-road, Porsche kini percaya generasi terbaru SUV listriknya bukan hanya mampu menyamai kemampuan model bermesin konvensional, tetapi bahkan melampauinya.
Dikutip dari ArenaEV, Rabu (3/12/2025), Michael Schaetzle, Wakil Presiden lini model Cayenne, menegaskan versi listrik ini "jauh lebih unggul" di medan off-road dibanding pendahulunya yang menggunakan mesin pembakaran internal.
Sebuah pernyataan yang menegaskan jika masa depan kendaraan petualangan tampaknya benar-benar menuju era listrik.
Pengembangan Cayenne Electric dilakukan secara ekstensif, mulai dari simulasi canggih di pusat penelitian Weissach di Jerman hingga pengujian berat di gurun Timur Tengah.
Schaetzle mengungkapkan performa di gurun Dubai melampaui ekspektasi tim, respons tenaga instan dari sistem listrik memberikan kontrol yang tak mungkin dicapai mesin bensin.
Dia menyoroti betapa mudahnya pengemudi menaklukkan bukit pasir berkat kemampuan kendaraan mengatur tenaga secara sangat presisi.
Namun, ada satu hal yang cukup unik yakni untuk mendengar selip roda, suara penting saat bermanuver di medan berat, pengemudi harus mengaktifkan mode suara buatan, karena EV secara alami sangat senyap.
Model puncaknya, Cayenne Turbo Electric, menjadi SUV Porsche paling bertenaga yang pernah dibuat. Dengan launch control, tenaga melonjak hingga 850 kW dan torsi mencapai 1.500 Nm.
Meski demikian, mobil ini sekaligus menjadi Porsche terberat dalam sejarah dengan bobot kosong 2.645 kg.
Berat tersebut ternyata dimanfaatkan dengan cerdas. Baterai ditempatkan sangat rendah sehingga menurunkan titik pusat gravitasi, membuat SUV besar ini terasa lebih lincah.
Teknologi Active Ride System, gardan baru, dan ban khusus semakin meningkatkan stabilitasnya.
Dari sisi kepraktisan, Cayenne Electric menawarkan jarak tempuh hingga 642 km (WLTP) serta arsitektur listrik 800V yang mendukung pengisian DC hingga 400 kW.
Porsche mengklaim baterai dapat terisi dari 10% ke 80% dalam waktu kurang dari 16 menit. Bagi yang ingin memaksimalkan kemampuan off-road, Porsche menyediakan Paket Off-road.
Dikombinasikan dengan suspensi udara dalam mode khusus, sudut pendekatan meningkat hingga 25 derajat dan ground clearance bertambah hingga 245 mm.
Porsche telah membuka pemesanan untuk pelanggan Eropa dan Amerika Serikat (AS). Model dasar dibanderol mulai sekitar €93.000 (sekitar Rp1,79 miliar), sementara varian Turbo mulai €139.100 (Rp2,69 miliar).
Negara dengan setir kanan masih harus menunggu beberapa bulan, namun penantian tersebut tampak sepadan.
Pengembangan Porsche Cayenne Electric dilakukan secara ekstensif. (Foto: Istimewa via ArenaEV)