Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan pemerintah akan melakukan evaluasi serius terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah muncul kasus dugaan keracunan massal di sejumlah daerah.
"Ada catatan-catatan termasuk mitigasi perbaikan supaya masalah-masalah seperti ini tidak terulang kembali,” kata Prasetyo di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat, 19 September 2025.
Kasus terbaru terjadi di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, di mana 251 pelajar dari berbagai sekolah dilaporkan mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan MBG. Kejadian serupa juga dilaporkan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Tual, Maluku.
Baca Juga: PBNU: Food Tray MBG yang Diduga Mengandung Minyak Babi Bisa Digunakan Setelah Dicuci Bersih
Menanggapi temuan adanya ribuan dapur MBG fiktif, Prasetyo menyebut pemerintah akan melakukan pengecekan lebih lanjut.
"Ditemukan ribuan dapur MBG fiktif gimana? Nanti coba kami cek dengan BGN,” ujarnya.
Sementara itu, terkait wacana DPR agar program MBG dialihkan menjadi bantuan tunai, Prasetyo menilai hal itu merupakan salah satu ide yang patut dihargai. Namun, ia menekankan pemerintah tetap menganggap skema MBG yang dikelola Badan Gizi Nasional (BGN) paling tepat untuk saat ini.
"Kalau ide kan dari dulu banyaknya, dan bukan berarti ide ini tidak baik, atau ide yang satu lebih baik. Tetapi, kemudian konsep yang sekarang dijalankan BGN itulah yang dianggap oleh pemerintah dan BGN yang terbaik untuk saat ini dikerjakan. Bahwa masih ada catatan-catatan ya betul kita akui. Kita akan terus bener-bener kita perbaiki,” jelasnya.