Konflik Perbatasan dengan Kamboja Memanas, 125 Ribu Lebih Warga Thailand Mengungsi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Des 2025, 13:36
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Warga sipil Kamboja mengungsi dari rumah mereka di dekat perbatasan dengan Thailand di Provinsi Preah Vihear, Kamboja, Senin, 8 Desember 2025. ANTARA/Agence Kampuchea Presse/Handout via Xinhua/pri. Warga sipil Kamboja mengungsi dari rumah mereka di dekat perbatasan dengan Thailand di Provinsi Preah Vihear, Kamboja, Senin, 8 Desember 2025. ANTARA/Agence Kampuchea Presse/Handout via Xinhua/pri. (Antara)

Ntvnews.id, Bangkok - Lebih dari 125.000 warga terpaksa mengungsi sementara di sejumlah provinsi perbatasan Thailand seiring meningkatnya ketegangan dengan Kamboja, sebagaimana disampaikan Pusat Operasi Area Angkatan Darat ke-2 pada Selasa, 9 Desember 2025.

"Total 492 pengungsian sementara didirikan di empat provinsi perbatasan, menampung 125.838 orang," tulis pihak militer melalui laman Facebook resmi mereka.

Pertikaian di sepanjang garis perbatasan Thailand–Kamboja kembali memanas sejak akhir pekan hingga Selasa, dengan masing-masing negara saling menuding bahwa pihak lain telah melanggar perjanjian gencatan senjata.

Baca Juga: Situasi Darurat di Perbatasan Thailand-Kamboja, 10 Orang Tewas dan 140 Ribu Mengungsi

Sebelumnya, portal berita Khaosod, mengutip keterangan juru bicara militer Thailand, memberitakan bahwa Kamboja telah melakukan serangan udara terhadap pangkalan militer Anupong. Serangan ini kemudian dibalas Thailand dengan menghantam sejumlah infrastruktur militer milik Kamboja.

Warga sipil Kamboja meninggalkan rumah mereka di dekat perbatasan dengan Thailand untuk tempat penampungan yang aman di provinsi Siem Reap, Kamboja, Senin 8 Desember 2025. ANTARA/Xinhua/HO-Agence Kampucheaua Presse???????/aa. <b>(Antara)</b> Warga sipil Kamboja meninggalkan rumah mereka di dekat perbatasan dengan Thailand untuk tempat penampungan yang aman di provinsi Siem Reap, Kamboja, Senin 8 Desember 2025. ANTARA/Xinhua/HO-Agence Kampucheaua Presse???????/aa. (Antara)

Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul menegaskan bahwa pemerintahnya siap mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjamin keamanan nasional dan menjaga kedaulatan negara.

Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Kamboja mendesak komunitas internasional agar mengecam tindakan Thailand yang dianggap melanggar perjanjian damai yang ditandatangani di hadapan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Data terbaru menunjukkan bahwa sekitar 400.000 penduduk Thailand dan 54.550 warga Kamboja telah dipindahkan dari kawasan perbatasan akibat eskalasi konflik tersebut.

x|close