Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto meresmikan peluncuran kelembagaan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Desa Bentangan, Klaten, Jawa Tengah, Senin, 21 Juli 2025. Langkah ini bertujuan untuk menggerakan perekonomian desa dan mensejahterakan masyarakat desa.
Presiden Komisaris NT Corporation Dr Ir Nurdin Tampubolon, M.M menyambut positif inisiasi Presiden Prabowo meluncurkan Koperasi Desa Merah Putih. Nurdin berpandangan membangun Indonesia memang harus dari desa.
"Karena masyarakat kita lebih banyak tinggal di desa," kata Nurdin Tampubolon dalam Dialog NTV Prime bertajuk "Prabowo Luncurkan 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih" di Nusantara TV, Senin, 21 Juli 2025.
Menurut Nurdin, Koperasi Desa Merah Putih ini adalah suatu cara yang paling strategis dalam membangun Indonesia. Merujuk pada sejarah, ungkap Nurdin, koperasi sejak zaman sebelum kemerdekaan sudah berjalan di Indonesia. Kemudian bagaimana membuat ini lebih profesional.
Baca Juga: Budi Arie Tegaskan Partisipasi Kolektif Jadi Kunci Sukses Koperasi Merah Putih
Presiden Komisaris NT Corp Dr Nurdin Tampubolon di program NTV Prime Nusantara TV (Youtube: Nusantara TV)
"Pertama menurut saya apa yang dikatakan oleh Pak Prabowo Presiden kita bagaimana dia membangun Indonesia untuk bisa berdaya saing dengan bangsa-bangsa lain. Dan juga untuk meningkatkan taraf hidup. Indonesia maju, Indonesia sehat. Indonesia pintar dan Indonesia Emas di tahun 2045," ujarnya.
"Produk kita itu kan ada di desa sebenarnya. Jadi tanggapan saya adalah kalau kita membangun suatu produk. Produk ini kan akan dipasarkan. Apakah dalam negeri atau luar negeri sebagai ekspor kita. Tentunya 80 ribu desa ini menurut saya bahwa pemerintah sudah mendata produk apa yang ada di masing-masing desa. Jadi one village one product. Itu mungkin salah satu," tambahnya.
Guna menyukseskan program Koperasi Desa Merah Putih, sambung Nurdin Tampubolon, yang pertama dan utama dipastikan bahwa produk yang dihasilkan nanti dengan sumber daya yang ada di desa tersebut. Karena sumber daya alam yang ada di desa itu dikelola oleh masyarakat desa itu sendiri dan dijual di dalam negeri maupun ekspor.
Tentunya dalam mengelola suatu sumber daya diperlukan beberapa hal yang pertama adalah modal untuk kerja di desa yaitu dalam bentuk uang untuk menyelesaikan membangun daripada produk yang tersedia sumber dayanya di desa itu sendiri. Kemudian ada sumber daya uang, sumber daya teknologi dan sumber daya manusia.
"Teknologi yang seperti apa yang diinginkan oleh Pak Prabowo adalah teknologi ini nanti sudah dalam bentuk digital. Dengan menggunakan aplikasi-aplikasi atau platform-platform yang bisa digunakan. Cuma mungkin produknya saja yang berbeda dari desa 1 desa 2. Dan ada mungkin yang sama," tuturnya.
Baca juga: Lapor ke Prabowo, Zulhas: 80.081 Koperasi Desa Merah Putih Resmi Terbentuk
Presiden Komisaris NT Corp Dr Nurdin Tampubolon di program NTV Prime Nusantara TV (Youtube: Nusantara TV)
Tak kalah penting, menurut Nurdin, adalah kesiapan sumber daya manusia desa dalam mengelola koperasi secara modern, termasuk dalam hal perencanaan investasi (Capex), operasional (Opex), hingga pemasaran.
"Yang ketiga adalah bagaimana ketersediaan sumber daya manusia dalam mengelola teknologi. Menghitung daripada proses produksinya mulai daripada Capex-nya kemudian Opex-nya dan pemasarannya," imbuhnya.
Nurdin menyampaikan saat ini di beberapa desa sumber dayanya sudah tersedia dan hanya penambahan daripada teknologi pembiayaan akses ke pasar. Ini sangat penting.
Terkait jumlah Koperasi Desa Merah Putih yang mencapai 80 ribu, menurut Nurdin Tampubolon hal itu bukanlah masalah apabila kita mempunyai dana yang besar dan manajemen yang sudah terukur.
"Karena kelemahan koperasi kita sekarang ada sumberdaya alamnya, ada dananya tapi sumber daya manusia yang mengelola itu tidak sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan untuk mengelola sumber daya tersebut," ucapnya.
Nurdin berharap pemerintah memfasilitasi hal-hal yang mesti ditambahkan kepada Koperasi Desa Merah Putih dalam bidang teknologi, pembiayaan dan pendampingan.
"Yang bisa melakukan daripada proses produksi dari produk-produk sumber daya yang mereka miliki. Mulai dari perencanaannya proses produksi dan pemasaran dengan didukung oleh pembiayaan yang cukup," pungkasnya.