Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Komisaris NT Corp, Nurdin Tampubolon, menegaskan bahwa keberhasilan Koperasi Desa Merah Putih tak bisa hanya bergantung pada penyaluran dana semata, melainkan harus bertumpu pada transformasi ekonomi desa melalui industrialisasi lokal.
Dalam wawancara bersama program Dialog Prime Nusantara TV, Senin malam, 21 Juli 2025, Nurdin menekankan pentingnya penguatan teknologi, manajemen, dan fokus produk agar koperasi mampu menciptakan nilai tambah dari sumber daya alam yang tersedia di wilayah masing-masing.
“Misalnya, seperti di tepi pantai. Ikan itu kan banyak di laut. Kalau teknologi yang mereka pakai sekarang masih teknologi nelayan biasa pakai layar segala macam, itu tidak akan mendapatkan added value yang maksimal,” ujarnya.
Ia menyoroti bagaimana negara seperti Jepang dan Tiongkok berhasil mengekspor hasil laut karena pengolahan ikan dilakukan langsung di atas kapal industri. Sementara nelayan Indonesia masih tertinggal karena minimnya fasilitas dan teknologi tangkap serta olah.
Baca Juga: Nurdin Tampubolon: Tantangan Koperasi Desa Bukan Lagi SDA atau Dana, Tapi SDM Pengelola
Ia melanjutkan, model serupa bisa diterapkan untuk sektor pertanian dan pertambangan.
“Apa yang paling dibutuhkan oleh bangsa ini dan di desa mana itu ada? Katakanlah jagung. Itu dibantu di situ sampai dengan jagung ini sudah dalam bentuk end product. Apakah menjadi makanan-makanan yang di hotel dan lain sebagainya,” kata Nurdin.
Nurdin juga menyebut potensi lain seperti buah-buahan dan pasir kuarsa yang selama ini belum dimaksimalkan karena ketiadaan skema industrialisasi di tingkat desa.
Lebih lanjut, menurutnya, salah satu kelemahan koperasi di Indonesia saat ini adalah rendahnya kapasitas manajerial pengurus koperasi, lemahnya pengawasan pemerintah, serta tidak fokusnya koperasi terhadap satu produk unggulan.
Baca Juga: Prabowo Luncurkan 80 Ribu Koperasi Merah Putih, Preskom NT Corp: Satu Desa, Satu Produk
“Kalau ada dana dikucurkan ke koperasi itu, bisa dana itu habis, tidak ada hasilnya,” ungkap Nurdin kata Nurdin Tampubolon saat menjawab Presenter NTV Tascha Liudmila.
Ia menekankan bahwa koperasi harus berani menentukan produk unggulan sesuai potensi lokal yang bernilai tambah tinggi, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Negara-negara maju seperti Tiongkok, Korea, dan Jepang, menurutnya, berhasil tumbuh karena mendukung UMKM dan koperasi yang fokus pada produksi barang dan jasa ekspor.
Namun demikian, Nurdin menyatakan keyakinannya bahwa program 80.000 Koperasi Desa Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo Subianto sudah berada di jalur yang tepat.
“Saya yakin Pak Prabowo melakukan ini sudah dengan kajian yang sangat bagus dan menurut saya sangat tepat,” katanya.
Baca Juga: Budi Arie Tegaskan Partisipasi Kolektif Jadi Kunci Sukses Koperasi Merah Putih
Ia menilai perhatian Prabowo terhadap pembangunan dari desa sangat serius dan strategis demi mengangkat daya saing ekonomi Indonesia.
Nurdin pun mendorong agar seluruh pihak, dari pusat hingga desa, ikut ambil bagian secara profesional.
“Bekerjalah secara profesional memanfaatkan, menghitung profit dan loss-nya dan biaya-biaya yang masuk ke sana itu dilihat ke sana itu menghasilkan produksi dan juga menggeliatkan ekonomi karena dana masuk ke desa,” pungkasnya.
Dengan industrialisasi berbasis desa dan penguatan koperasi sebagai pengelola utama, Nurdin optimistis desa-desa di Indonesia bisa menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional.