Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Komisaris NT Corp, Nurdin Tampubolon, menilai bahwa keberhasilan program Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) sangat bergantung pada kemampuannya membangun sinergi dengan pelaku usaha lokal di pedesaan. Hal ini disampaikan Nurdin saat hadir dalam program Dialog Prime di Nusantara TV, menanggapi peluncuran lebih dari 80 ribu Koperasi Desa yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Nurdin, koperasi tidak bisa berdiri sendiri. Ia menyebut bahwa di banyak desa masih terdapat struktur ekonomi informal yang dikendalikan oleh tengkulak dan rentenir.
“Nah itu dia, ada BUMDes di sana, ada pengusaha-pengusaha di sana. Karena pengusaha-pengusaha di desa itu umumnya ada tengkulak-tengkulak di sana, ada juga rentenir-rentenir,” ujarnya.
Ia meyakini bahwa keberadaan Koperasi Merah Putih dapat menjadi alat untuk mereformasi sistem ekonomi desa jika mampu bersinergi dengan para pelaku ekonomi lokal, termasuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan usaha dagang seperti toko kelontong.
Baca Juga: Nurdin Tampubolon Dukung Gagasan Presiden Prabowo Bangkitkan Ekonomi Lewat Koperasi Desa Merah Putih
“Apabila sudah ditemukan suatu role model daripada membentengi Koperasi Merah Putih, perlahan-lahan itu nanti mereka pun akan bisa merger, saling membutuhkan,” katanya.
Nurdin menyarankan agar Koperasi Merah Putih dikembangkan sebagai pusat dari rantai pasok lokal yang terintegrasi, sehingga peran tengkulak yang selama ini membebani masyarakat desa bisa dikurangi bahkan dihapuskan.
“Bagaimana pun koperasi menurut saya tidak akan bisa berdiri sendiri. Karena banyak hal di desa itu yang harus ditangani, nah harus sinergi antara koperasi, BUMDes dan para pengusaha-pengusaha yang ada. Apakah itu dalam bentuk koperasi, usaha dagang, toko, kelontong,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya manajemen yang bersih dan profesional agar program ini tidak disalahgunakan
Baca Juga: Nurdin Tampubolon Sebut Industrialisasi Desa Jadi Kunci Sukses Kopdes Merah Putih
“Ini semuanya bisa menjadi suatu supply chain melalui koperasi mungkin. Sehingga rantainya itu bisa diputus. Rantai daripada tengkulak yang selama ini katakanlah memberikan beban kepada rakyat kita di sana, Koperasi Merah Putih ini menjadi solusi,” ujarnya.
“Jadi program ini harus betul-betul di-manage dengan benar, pelakunya harus betul-betul jangan korupsi dan semua sistem untuk itu nanti, karena 80 ribu koperasi di seluruh Indonesia itu tidak sedikit,” sambungnya.
Nurdin menutup pernyataannya dengan keyakinan bahwa apabila desa dimakmurkan, maka kemakmuran Indonesia bukan lagi sekadar impian.
“Kalau desa ini sudah makmur, ya Indonesia makmur,” tandasnya.