Jokowi Curhat Lika-liku Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik di RI: Banyak yang Tidak Setuju Sampai Digugat Uni Eropa

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Agu 2024, 15:15
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Jokowi dalam acara peresmian pabrik bahan anoda baterai litium  di Kendal,  Jawa Tengah  Presiden Jokowi dalam acara peresmian pabrik bahan anoda baterai litium di Kendal, Jawa Tengah

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa rencana untuk membangun ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia mulai terlihat nyata.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi saat meresmikan Pabrik Bahan Anoda Baterai Litium di Kendal, Jawa Tengah, Rabu (7/8/2024).

"Rencana yang sudah kita putuskan beberapa tahun yang lalu untuk membangun sebuah ekosistem besar kendaraan listrik satu per satu mulai kelihatan nyata dan betul-betul sudah ada di negara kita Indonesia," ucap Jokowi.

Kepala Negara itu menjelaskan lebih lanjut mengenai upaya-upaya yang telah dilakukan dalam membangun ekosistem kendaraan listrik.

"Dimulai dengan nikel yang kita stop ekspor raw material-nya di tahun 2020 dan saat itu banyak yang menentang dari dalam negeri sendiri karena kita pada saat awal kehilangan kurang lebih 1,5 miliar dolar AS atau Rp20an triliun," jelasnya.

Baca juga: Jokowi Semringah Saat Resmikan Pabrik Baterai di Kendal: Baru 10 Bulan Lalu Tanda Tangan, Sekarang Sudah Jadi

Namun, ia meyakini nilai tambah ekspor akan semakin meningkat jika kita menyetop ekspor raw material.

"Tetapi saat itu saya meyakini bahwa nilai tambah kalau kita stop raw material ini akan melompat naik dan tadi seperti dikatakan oleh Pak Menko Luhut Binsar Pandjaitan sekarang sudah 34 miliar dolar AS nilai dari ekspor nikel kita," tuturnya.

Kendati demikian, Jokowi mengakui banyak pro dan kontra akibat kebijakan tersebut.

"Banyak yang tidak setuju, pro dan kontra dan juga yang kedua kita juga digugat oleh Uni Eropa dan kita kalah, tetapi saya sampaikan negara ini adalah negara yang berdaulat, kepentingan nasional adalah segala-segalanya buat kita tidak bisa kita didikte oleh siapapun. Saya sampaikan kepada menteri, maju terus digugat kalah, banding," ujarnya.

Berikutnya, kata Presiden, smelter nikel dan turunannya di Morowali (Sulawesi Tengah), Weda Bay (Halmahera Tengah, Maluku Utara), dan lokasi-lokasi lainnya sudah mulai berjalan.

"Yang kedua di bulan Agustus ini dan September nanti smelter dari PT Freeport dan juga PT Amman di Sumbawa dan di Gresik juga sudah akan berproduksi," ucap Jokowi.

"Yang ketiga, smelter bauksit yang ada di Mempawah, Kalimantan Barat saya kira bulan ini atau bulan depan maksimal juga sudah akan mulai percobaan produksinya," sambungnya.

Baca juga: Jokowi Bentuk Satgas Percepatan Investasi di Ibu Kota Nusantara

Dengan demikian, sebut dia, jika semuanya berjalan maka impian kita dalam membangun ekosistem besar kendaraan listrik yang kuat dan terintegrasi satu per satu mulai terlihat.

"Sehingga kalau semuanya jadi sekali lagi ekosistemnya akan terbangun kita bisa akan masuk ke global supply chain yang itu akan memberikan nilai tambah yang besar, baik masalah rekrutmen tenaga kerja maupun terhadap pertumbuhan ekonomi kita," tandasnya.

Halaman
x|close