Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia mampu tumbuh sebesar 5 persen dalam 10 tahun terakhir.
"Patut kita syukuri, alhamdulillah, Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat, bahkan terus bertumbuh. Pertumbuhan ekonomi kita terjaga di atas 5 persen, walau banyak negara tidak tumbuh, bahkan melambat," ucap Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR 2024, Jumat (16/8/2024).
Kepala Negara menjelaskan, untuk wilayah Indonesia Timur seperti Papua dan Maluku justru mampu tumbuh di atas 6 persen dan Maluku Utara mampu tumbuh di atas 20 persen.
Sejalan dengan itu, Inflasi juga terkendali di kisaran 2 sampai 3 persen saat banyak negara mengalami kenaikan lebih dari 200 persen.
Jokowi mengungkapkan untuk angka kemiskinan ekstrem turun dari sebelumnya 6,1 persen menjadi 0,8 persen di tahun 2024.
Baca juga: Jokowi Minta Maaf ke Rakyat: Saya Pribadi Jauh dari Kata Sempurna dan Istimewa
Baca juga: 10 Tahun Menjabat, Jokowi Klaim Berhasil Bangun 2.700 Km Tol Baru Sampai 50 Pelabuhan dan Bandara Baru
"Angka stunting mampu kita kurangi dari sebelumnya 37,2 persen menjadi 21,5 persen di tahun 2023," ungkap Jokowi.
Kemudian tingkat pengangguran juga menurun dari sebelumnya 5,7 persen menjadi 4,8 persen di tahun 2024.
Tak hanya itu, selama 10 tahun pemerintahannya Jokowi telah membangun 366 ribu kilometer jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional.
Kemudian 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru.
"Dengan pembangunan itu, kita berhasil menurunkan biaya logistik dari sebelumnya 24 persen menjadi 14 persen di tahun 2023," jelasnya.
Tak hanya itu, ia menyebut pembangunan infrastruktur itu juga bisa meningkatkan daya saing dari sebelumnya peringkat 44 menjadi peringkat 27 di tahun 2024.