Jokowi Umumkan APBN Pertama Prabowo Rp3.613,1 Triliun, Ini Rinciannya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Agu 2024, 15:18
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Presiden Jokowi saat paparan Nota Keuangan APBN 2025 di kompleks Parlemen Presiden Jokowi saat paparan Nota Keuangan APBN 2025 di kompleks Parlemen

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan anggaran belanja negara pada tahun depan sebesar Rp3.613,1 triliun.

"Gambaran besar arsitektur RAPBN 2025 adalah sebagai berikut. Belanja Negara direncanakan sebesar Rp3.613,1 triliun," ucap Jokowi dalam paparan Nota Keuangan APBN 2025 di Gedung DPR, Jumat (16/8/2024).

Adapun alokasi anggaran tersebut terdiri dari, belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp2.693,2 triliun, serta Transfer ke Daerah sebesar Rp919,9 triliun.

Kemudian anggaran pendidikan dialokasikan sebesar Rp722,6 triliun dialokasikan untuk peningkatan gizi anak sekolah, renovasi sekolah, dan pengembangan sekolah unggulan.

"Anggaran pendidikan juga untuk perluasan program beasiswa, pemajuan kebudayaan, penguatan perguruan tinggi kelas dunia, serta untuk pengembangan riset," ungkap Jokowi.

Baca juga: Soal NasDem Tarik Dukungan dari Anies: Diambil Aja Hikmahnya

Kemudian anggaran perlindungan sosial dialokasikan sebesar Rp504,7 triliun untuk mengurangi beban masyarakat miskin dan rentan, dan mengakselerasi pengentasan kemiskinan, yang dilakukan dengan lebih tepat sasaran, efektif dan efisien.

Lalu Anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp197,8 triliun, atau 5,5% dari belanja negara.

"Anggaran tersebut ditujukan untuk peningkatan kualitas dan keterjangkauan layanan, percepatan penurunan stunting dan penyakit menular seperti TBC, serta penyediaan pemeriksaan kesehatan gratis," ungkapnya.

Anggaran ketahanan pangan direncanakan sebesar Rp124,4 triliun, anggaran pembangunan infrastruktur dianggarkan sebesar Rp400,3 triliun.

"Anggaran tersebut terutama untuk infrastruktur pendidikan dan kesehatan, infrastruktur konektivitas, infrastruktur pangan dan energi, serta keberlanjutan pembangunan IKN," jelasnya.

Halaman
x|close