Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Jakarta - Media sosial tengah dihebohkan mengenai kebocoran data Wajib Pajak berupa Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) termasuk milik Presiden Joko Widodo hingga Sri Mulyani.
Adapun 6 juta data NPWP termasuk tokoh penting itu diperjualbelikan Rp150 juta.
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Kemenkeu Dwi Astuti menjelaskan, pihaknya belum dapat mengkonfirmasi kebenaran dari informasi tersebut.
"Terkait dengan informasi kebocoran data yang beredar, saat ini tim teknis DJP sedang melakukan pendalaman," ucap Dwi saat dihubungi Ntvnews.id, Kamis (19/9/2024).
Baca juga: Heboh 6 Juta Data NPWP Termasuk Jokowi Hingga Sri Mulyani Bocor, Diperjualbelikan Rp150 Juta
Untuk diketahui, Kebocoran data ini pertama kali diungkap oleh pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto melalui akun X @secgron.
Teguh menyebutkan sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dalam situs Breach Forums oleh akun bernama Bjorka pada tanggal 18 September 2024.
"Sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dengan harga sekitar Rp150 juta rupiah. Data yg bocor diantaranya NIK, NPWP, alamat, no hp, email dll," tulis Teguh dikutip, Kamis (19/9/2024).