Dia mencontohkan, dalam sebuah mobil listrik komponen grafit/karbon memiliki porsi hingga 33,34%, nikel 25%, alumunium 19,23%, tembaga 12,82%, lithium 3,21% dan selanjutnya.
MIND ID Holding Tambang (Dok. Istimewa)
Sebagai BUMN Holding, MIND ID mengelola setidaknya 14 komoditas mineral terdiri dari alumunium, kobalt, logam tanah jarang, mangan, nikel, platinum, silika, tembaga, timah, titanium, zirkonium, emas, perak, dan batubara yang nilai manfaatnya terus ditingkatkan melalui program hilirisasi.
"Dengan keunggulan saat ini, kami yakin Indonesia memiliki peluang menjadi pemain penting di industri kendaraan listrik global," jelasnya.
Heri menambahkan, selain berpotensi mendukung ekosistem kendaraan listrik, komoditas mineral kritis dan strategis juga menjadi bahan baku utama untuk sejumlah sektor lain seperti elektronika, industri pertahanan, industri panel surya, farmasi, kesehatan hingga komestik.
"Pemanfaatan mineral tentunya sangat luas. Kami berupaya untuk terus eksplorasi kesempatan yang ada, sehingga bisa memberi manfaat seoptimal mungkin bagi negara dan mendukung Visi Indonesia Emas 2045," ujarnya.