Sri Mulyani Proyeksi Ekonomi Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo Bisa Tumbuh 5,2 Persen

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Okt 2024, 11:00
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Marco Tampubolon
Editor
Bagikan
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memproyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun pertama Presiden Terpilih Prabowo Subianto tumbuh dikisaran 5,2 persen.

Sri Mulyani menegaskan, target itu sesuai dengan yang tertuang di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Untuk 2025 seesuai dengan pembahasan APBN diperkirakan pertumbuhan 5,2 persen year on year masih tetap terjaga," ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (18/10/2024).

Sementara itu, untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,1 persen secara tahunan atau year on year hingga akhir 2024.

Baca juga: Sri Mulyani: Stabilitas Sistem Keuangan RI Kuartal III-2024 Tetap Terjaga

"Dengan perkembangan perekonomian yang kami pantau dan prediksi hingga akhir tahun 2024, kami perkirakan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun adalah mencapai 5,1 persen," lanjutnya.

Sri Mulyani menilai pendorong kinerja ekonomi Indonesia pada tahun depan adalah didorong permintaan domestik dan penguatan reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas dan memperkuat struktur pertumbuhan ekonomi

"Termasuk kegiatan untuk penyerapan tenaga kerja dan investasi di dalam langkah realisasi untuk menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi," jelas Sri Mulyani.

Sebelumnya, Sri Mulyani menyampaikan bahwa stabilitas sistem keuangan Indonesia pada kuartal III-2024 tetap terjaga.

"Stabilitas sistem keuangan atau SSK pada triwulan III 2024 itu berarti menyangkut Juli Agustus September tetap terjaga," ucap Sri Mulyani.

Baca juga: Keputusan Prabowo Tunjuk Sri Mulyani Bisa Jaga Kepercayaan Pasar

Bendahara Negara menjelaskan hal ini sejalan dengan meredanya tekanan di pasar keuangan global setelah pelonggaran kebijakan moneter oleh berbagai negara utama, seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Selain Sri Mulyani, hadir dalam konferensi pers kali ini Gubernur BI Perry Warjiyo, Ketua DK OJK Mahendra Siregar dan Kepala LPS Purbaya Yudhi Sadewa.

Halaman
x|close