IHSG dan Rupiah Dibuka Menguat Usai Prabowo Dilantik Jadi Presiden

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Okt 2024, 09:38
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/tom)

Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (21/10) diperkirakan bergerak menguat seiring dengan adanya pelantikan kabinet pemerintahan baru.

Dilansir dari Antara, IHSG dibuka menguat 20,18 poin atau 0,26 persen ke posisi 7,780,25.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,07 poin atau 0,42 persen ke posisi 965,07.

"Dalam sejarahnya, pergerakan IHSG selalu positif dalam tahun pergantian kepemimpinan kepala negara. Tercatat dalam lima tahun terakhir, pergerakan IHSG kompak bergerak menguat saat pergantian kepemimpinan negara pada tahun 2004 hingga tahun ini." sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya.

Pada Minggu (20/10), merupakan hari pelantikan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, dimana seusai dilantik, Prabowo langsung menyampaikan pidato perdananya.

Baca juga: Profil Suntana, Jenderal Bintang 3 Polri yang Jadi Wakil Menteri Perhubungan Era Prabowo-Gibran

Dalam pidatonya, Prabowo menggarisbawahi tiga isu krusial yaitu korupsi, kemandirian pangan, pentingnya demokrasi dan persatuan, serta kemiskinan.

Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan menteri maupun wakil menteri dengan nama kabinetnya bernama Kabinet 'Merah Putih'.

Dari mancanegara, volatilitas pasar diperkirakan meningkat menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden Amerika Serikat (AS), dimana pergerakan harga saham mungkin akan terus naik hingga November 2024.

Pada Senin (21/10), akan terdapat rapat International Monetary Fund (IMF), dan berlanjut pada Kamis (24/10), terdapat data klaim pengangguran awal hingga berkelanjutan.

Dari regional, Bank Rakyat China (PBoC), akan mengumumkan kebijakan suku bunga periode Oktober pada Senin (21/10), yang diproyeksikan suku bunga pinjaman utama akan turun sebesar 20 hingga 25 basis poin (bps).

Baca juga: Presiden Prabowo Lantik Menteri dan Wakil Menteri Hari Ini

Sementara itu, bursa saham AS kompak ditutup menguat pada akhir pekan kemarin, saham-saham semikonduktor menjadi roda penggerak utama penguatan Wall Street.

Pada penutupan perdagangan Jumat (18/10), indeks Dow Jones ditutup terapresiasi 0,09 perse di level 43.275,91 begitu juga dengan S&P 500 ditutup lebih tinggi 0,40 perse di level 5.864,67, diikuti dengan Nasdaq yang bergerak naik 0,63 persen di level 18.489,55.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 51,09 poin atau 0,13 persen ke level 39,032,89, indeks Hang Seng melemah 225,66 poin atau 1,08 persen ke level 20.578,43, indeks Shanghai melemah 20,83 poin atau 0,64 persen ke 3.240,72, dan indeks Straits Times melemah 3,46 poin atau 0,10 persen ke.level 3.635,40.

Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi (21/10) meningkat 20 poin atau 0,13 persen menjadi Rp15.461 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.481 per dolar AS. 

Halaman
x|close