Ramai Dikritik, 44 Persen Masyarakat Khawatir Akan Transparansi Pengelolaan Dana Tapera

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Okt 2024, 13:46
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Petugas melayani peserta Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), di Kantor Pelayanan Badan Pengelola Tap Petugas melayani peserta Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), di Kantor Pelayanan Badan Pengelola Tap (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nym/pri)

Ntvnews.id, Jakarta - Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) beberapa waktu lalu menjadi sorotan masyarakat.

Adapun kebijakan ini merupakan langkah pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi melalui akses perumahan yang terjangkau.

Berdasarkan laporan Populix berjudul 'Sentimen Masyarakat terhadap Program Tapera' mengungkapkan sikap skeptis terhadap efektivitas dan transparansi Tapera, dengan hampir separuh responden 44 persen mengungkapkan kekhawatiran tentang pengelolaan dana.

"Masyarakat mengharapkan adanya transparansi dalam pengelolaan dana dan kemudahan akses untuk mencairkan tabungan dari program Tapera," ungkap Vivi Zabkie, Head of Social Research Populix dalam keterangannya, Senin (21/10/2024).

Baca juga: Pekerja Gaji di Atas UMR Bakal Kena Potong 3 % Untuk Tapera

Mayoritas masyarakat mengetahui bahwa Tapera adalah program tabungan untuk membeli rumah, dengan pemotongan langsung dari gaji sebagai metode tabungan.

Ada pun tiga dari empat orang memahami mekanisme ini dengan benar. Namun, terdapat kekeliruan terkait penarikan dana ketika peserta berhenti bekerja, khususnya di kalangan responden lajang.

Dalam laporan tersebut juga menunjukan hampir 90 persen masyarakat telah mengetahui tentang program Tapera melalui media sosial dan media massa.

Lebih lanjut, sekitar 75 persen responden menunjukkan pemahaman yang baik mengenai tujuan utama Tapera, tetapi masih ada kelompok masyarakat dari kelas ekonomi bawah yang kurang memahami program ini.

Kesalahpahaman mengenai tujuan Tapera, seperti anggapan bahwa dana ini ditujukan untuk pendidikan, masih terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Baca juga: Temui Menko Airlangga, Pengusaha Minta Aturan Iuran Tapera Direvisi

"Salah satu temuan utama dalam laporan ini mengungkapkan bahwa meskipun masyarakat memahami bahwa Tapera bertujuan untuk memfasilitasi kepemilikan rumah, masih ada kekeliruan yang perlu diklarifikasi, seperti penggunaan dana dan mekanisme penarikan dana," jelasnya.

Untuk itu, ia berharap bahwa temuan-temuan ini dapat mendorong perubahan positif dalam cara program ini dikelola dan diimplementasikan, sehingga dapat lebih efektif dalam membantu masyarakat mencapai kepemilikan rumah.

Halaman
x|close