Bahlil Pertimbangkan Ubah Skema Subsidi BBM-Listrik Jadi BLT

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Nov 2024, 09:23
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono). Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono).

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia berencana mengubah skema subsidi skema subsidi BBM, LPG hingga listrik salah satunya menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Hal tersebut diungkapkan Bahlil usai Rapat Koordinasi Terbatas Pembahasan Usulan Program Quick Win Kementerian di Bidang Perekonomian, Minggu (3/11/2024).

"Formulasinya mungkin ada beberapa, salah satu di antaranya adalah, apakah kemudian subsidi itu biar tepat sasaran, kita secara langsung dalam bantuan tunai langsung (BLT) kepada masyarakat," ucap Bahlil, Minggu (3/11/2024).

Bahlil menambahkan, Presiden telah memberikan tenggat waktu dua minggu untuk menyelesaikan kajian ini.

Baca juga: Harga BBM Non Subsidi Pertamina Naik 1 November 2024, Kecuali Pertamax Tetap di Rp12.100 per Liter

"Sesuai perintah Presiden, kita diberi waktu dua minggu. Jadi, dua minggu ini akan kami selesaikan," jelasnya.

Adapun Bahlil menyebut langkah itu dilakukan karena sekitar 20-30 persen subsidi energi selama ini berpotensi dinikmati oleh kelompok yang tidak berhak dengan nilai sekitar Rp100 triliun.

"Jujur saya katakan kurang lebih sekitar 20-30 persen subsidi BBM dan listri itu berpotensi tidak tepat sasaran, dan itu gede, angkanya itu kurang lebih Rp100 triliun," ungkap Bahlil.

Adapun dari laporan PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan BPH Migas, subsidi yang mencapai Rp435 triliun itu ditengarai masih belum sepenuhnya tepat sasaran.

Pemerintah menilai, subsidi energi masih banyak dinikmati oleh kelompok yang sebenarnya tidak membutuhkan bantuan ini.

Baca juga: Bahlil Buka-bukaan Subsidi Energi Bocor Hingga 30 Persen, Nilainya Capai Rp100 Triliun

"Dari berbagai laporan yang masuk baik dari PLN, Pertamina maupun BPH Migas ditenggarai subsidi BBM dan listrik itu ada potensi yang tidak tepat sasaran. Tujuan subsidi itu kan adalah diberikan kepada warga negara yang berhak untuk menerima subsidi," terang Bahlil.

Halaman
x|close