Pasalnya, indeks inflasi di tingkat produsen (PPI) AS meningkat 2,4 persen (yoy) pada Oktober 2024 atau naik dibandingkan perolehan bulan sebelumnya sebesar 1,9 persen (yoy).
Pelaku pasar mengharapkan kebijakan Presiden Terpilih Donald Trump nantinya dapat membantu mengurangi angka inflasi.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi (PDB) Jepang pada kuartal III- 2024 tumbuh minimalis 0,9 persen (yoy) setelah pada kuartal sebelumnya tumbuh 2,2 persen (yoy), lesunya pertumbuhan ekonomi akibat posisi ekspor yang turun, sementara konsumsi domestik mengalami apresiasi setelah kenaikan upah berhasil meningkatkan daya beli.
Bursa saham AS Wall Street, diantaranya Dow Jones Industrial Average turun 207,33 poin, atau 0,47 persen ke level 43.750,86, indeks S&P 500 turun 36,21 poin atau 0,60 persen di level 5.949,17, dan indeka Nasdaq Composite turun 123,07 poin atau 0,64 persen ke level 19.107,65.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 297,90 poin atau 0,77 persen ke level 38.833,60, indeks Hang Seng menguat 8,58 poin atau 0,04 persen ke level 19.444,40, indeks Shanghai melemah 6,26 poin atau 0,19 persen ke 3.373,58, dan indeks Straits Times melemah 4,66 poin atau 0,12 persen ke 3.733,48.
Baca juga: IHSG Dibuka Menguat, Rupiah Melemah ke Rp15.752 per Dolar AS
Sementara itu, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi (15/11) turun 77 poin atau 0,48 persen menjadi Rp15.939 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.862 per dolar AS.