Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan, di tengah transformasi digital yang pesat, di mana data dan informasi mengalir dengan cepat, Indonesia menempatkan literasi digital sebagai bagian penting dari pendidikan dan kampanye kesadaran masyarakat.
Inisiatif ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar mampu secara kritis mengevaluasi dan memverifikasi informasi, serta menggunakan informasi tersebut secara bijak untuk berbagi.
"Platform media sosial didorong untuk secara aktif memantau penyebaran misinformasi dengan cara mengidentifikasi serta menghapus konten yang merugikan, sambil tetap menjaga transparansi dari sumber berita untuk mempertahankan integritas informasi," ungkap Meutya, Jakarta, Rabu 21 November 2024.
Baca juga: Mentan: Keterlibatan Generasi Muda Akan Sukseskan Swasembada Pangan
Saat berbicara di World Public Relations Forum (WPRF) 2024 di Nusa Dua, Bali, Meutya menyebutkan bahwa kecerdasan buatan (AI) dan analisis big data dimanfaatkan untuk mengawasi jutaan konten negatif secara real time, sehingga pemerintah dapat memberikan respons yang cepat dan tepat.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah mendorong kerja sama dalam membangun narasi positif melalui diplomasi budaya dan penggunaan media secara strategis.
Menurut Meutya, dengan memanfaatkan diplomasi budaya, Indonesia dapat membangun rasa saling pengertian, menghormati keragaman, dan menghargai warisan budaya yang unik dari setiap negara.