Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan pentingnya prinsip keadilan dalam menindaklanjuti proposal investasi senilai 100 juta dolar AS atau setara dengan Rp1,58 triliun dari perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Apple.
Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief, dalam konfirmasinya di Jakarta pada Jumat, menyatakan bahwa pihaknya menilai investasi sebesar 100 juta dolar AS tersebut kurang mencerminkan keadilan bagi Indonesia, terutama jika dibandingkan dengan nilai investasi Apple di negara-negara lain seperti Vietnam dan Thailand.
"Kami berpendapat bahwa tidak fair juga disebut-sebut menaikkan investasi hingga 10 kali lipat. Seharusnya kita melihat apakah nilai 100 juta dolar AS tersebut berkeadilan atau tidak bagi Indonesia, dibandingkan dengan negara tujuan investasi Apple lainnya seperti India, Vietnam, dan Thailand,” ungkap Febri.
Baca Juga: Apple Setop Pencadangan iCloud pada iPhone dan iPad Lawas
Ia menyampaikan bahwa pihaknya juga mempertimbangkan apakah besaran rencana investasi tersebut sudah adil jika dibandingkan dengan investasi yang dilakukan oleh produsen produk handphone, komputer, dan tablet (HKT) lainnya di Indonesia.
“Seperti yang kita tahu, bukan hanya Apple yang berinvestasi memanfaatkan pasar domestik. Kita sedang menilai apakah nilai tersebut berkeadilan dan sesuai dengan target pemerintahan Prabowo-Gibran, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dengan banyak menyerap tenaga kerja. Begitu juga harapan Kemenperin untuk investasi ini,” katanya.
Ia menambahkan bahwa Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengharapkan Apple untuk segera menjalin kemitraan dengan industri dalam negeri dan mengintegrasikannya ke dalam Global Value Chain Apple.