Mohamad Faisal, Direktur Eksekutif CORE Indonesia, mengungkapkan bahwa kelompok kelas menengah mengalami penurunan proporsi yang signifikan, dari 21,45 persen pada 2019 menjadi hanya 17,44 persen pada 2023.

“Kondisi ini mengkhawatirkan. Pendapatan turun, tabungan menipis, dan banyak keluarga kini hanya bisa bertahan dengan ‘makan tabungan’,” jelas Faisal.

Lebih lanjut, Hendri Saparini, Founder dan Ekonom Senior CORE Indonesia, menegaskan pentingnya lompatan pertumbuhan ekonomi melalui revitalisasi industri.

“Perlu lompatan pertumbuhan ekonomi agar Indonesia dapat keluar dari middle income trap,” kata Hendri.

Dia menekankan bahwa untuk mewujudkan lompatan tersebut, diperlukan harmonisasi kebijakan fiskal, perdagangan, industri, dan investasi, serta pembangunan infrastruktur yang terintegrasi.

Komunike Komunitas Muda: Aspirasi dan Harapan untuk Masa Depan

Youth Economic Summit 2024 (Istimewa)